“Salah satunya adalah mengembangkan prodi baru bersifat multidisiplin yang memberikan nilai jual bagi pengembangan ilmu di Indonesia khususnya kebermanfaatan bagi masyarakat,” ujar Nursyirwan dikutip dari laman unand.ac.id, Selasa, 31 Oktober 2023.
Nursyirwan mengatakan sejak dua tahun lalu pihaknya sudah membahas untuk membentuk Prodi Magister Manajemen Bencana dari berbagai lintas disiplin ilmu di Universitas Andalas.
“Sebagaimana kita tahu, Indonesia berada dalam ring of fire tetapi masih sangat minim untuk menjadikannya pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar Guru Besar Antropologi ini.
Universitas Andalas menjadi perguruan tinggi kedua di Pulau Sumatra setelah Universitas Syiah Kuala (USK) yang memiliki Prodi Magister Manajemen Bencana. USK yang merupakan bagian dari Aceh dengan bencana tsunami 2004, mendorong kampus cepat membentuk prodi itu.
Nursyirwan menilai Universitas Andalas sudah selayaknya memiliki Prodi Magister Manajemen Bencana sejak diterpa bencana gempa 2009. “Ini juga bagian dari kepedulian secara scientific bagaimana memiliki prodi ini,” tutur dia.
Prodi Magister Manajemen Bencana ditujukan bagi mereka yang ingin mengembangkan ilmunya ke tingkat lebih lanjut. “Mereka yang kuliah S2 membutuhkan perencanaan, keputusan dan keputusan itu tidak bisa cepat,” ujar dia.
Dia bersyukur Senat Akademik Universitas (SAU) menyetujui Prodi Magister Manajemen Bencana. Setelah ini, akan diproses lebih lanjut ke BANPT dan dikeluarkannya SK oleh rektor.
“Insyaallah kalau tidak ada aral melintang maka semester genap sudah membuka prodi ini,” beber dia.
Prodi Magister Manajemen Bencana berkaitan dengan berbagai aspek di antaranya Teknik Sipil, Teknologi, Kesehatan, Sosial Budaya, Sejarah, Ekonomi, Kesehatan Masyarakat, termasuk Kedokteran. Sebab, bencana bukan masalah simple, single, tetapi multiple dan kompleks.
Dia berharap melalui forum ini akan menjadi energi bagi Sekolah Pascasarjana. Prodi baru ini juga diharapkan diminati dan menjadi salah satu prodi unggulan yang bisa memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah mengatakan pemerintah provinsi telah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) tentang bangunan ramah gempa. Dia juga mendorong Kabupaten dan Kota segera menerbirkan aturan yang sama guna memitigasi bencana.
Mahyeldi menilai pembukaan Prodi Magister Manajemen Bencana di Unand menjadi pintu pembuka melahirkan sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi ilmu terkait kebencanaan. Peluncuran juga dihadiri Sekjen PUPR Muhammad Zainal Fattah yang juga sekaligus memberikan kuliah umum di hadapan sivitas akademika Universitas Andalas.
Baca juga: Selamat! Efa Yonnedi Rektor Unand Periode 2023-2028 |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News