Nadiem kemudian menyebutkan, sejumlah masukan PGRI tersebut di antaranya adalag menyederhanakan administrasi guru, pemanfaatan dana BOS yang lebih fleksibel dan memudahkan sekolah. Kemudian masukan peningkatan kualitas pelatihan guru, penilaian pembelajaran sampai dengan menyelesaikan permasalahan guru honorer.
Masukan tersebut, kata Nadiem, menjadi bahan refleksi bagi pemerintah untuk untuk terus bekerja keras dan berjuang demi melayani pendidikan di Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dari awal Saya diberikan amanat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Saya berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan Indonesia yang merdeka belajar dan selalu berpihak kepada murid. Guru adalah kunci dari transformasi ini," tegas Nadiem.
Menurut Nadiem, memberikan kepercayaan dan peluang inovasi, mengurai tugas administrasi, memperjuangkan kesejahteraan dan memuliakan guru adalah hal yang selalu ia utamakan.
Kemudian ia juga menyebutkan, berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk mendukung para guru. Di antaranya penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penggantian Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN), pembayaran guru honorer maksimal 50 persen dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Baca: PGRI Minta Perluasan Listrik dan Internet untuk Sokong Pembelajaran
Kemudian program Guru Penggerak, Guru Belajar berbagi, webinar series Guru Belajar. "Dan masih banyak lagi, seperti jangan dipaksakan guru hadir ke sekolah, memberikan bantuan kuota data internet dan bantuan subsidi upah kepada sekitar dua juta pendidik dan tenaga kependidikan honorer atau non PNS," sebut Nadiem.
Upaya ini, kata Nadiem, dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar pembelajaran tak terhenti dan ekonomi guru terlindungi. "Kami sangat upayakan agar Indonesia dapat fokus memberikan pembelajaran yang terbaik dan menyenangkan untuk generasi penerus bangsa," ujarnya.
Nadiem mengatakan, perayaan Hari Ulang Tahun ke 75 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) ini merupakan momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan masyarakat. "Begitu banyak capaian yang telah dilakukan bersama-sama selama satu tahun terakhir dan masih banyak lagi tantangannya. Masih banyak lagi yang perlu kita kerjakan bersama, gotong royong bahu membahu," tutup Nadiem.
(AGA)