"Alhamdulillah siswa yang diterima jalur SNBP sebanyak 84 siswa dan SPAN PTKIN sebanyak 169 siswa. Sehingga MAN 1 Surakarta menempati peringkat pertama di Jawa Tengah yang siswanya paling banyak diterima di perguruan tinggi," ungkap Kepala MAN 1 Surakarta, Slamet Budiyono, dikutip dari laman Kemenag, Sabtu, 10 Juni 2023.
Hal itu disampaikan Slamet Budiono saat berbicara pada seminar Penguatan Budaya Kerja Kementerian Agama di Era Disrupsi menuju Madrasah Mandiri Berprestasi, di gedung pusat pembelajaran terpadu MAN 1 Surakarta. Hadir sebagai narasumber, Direktur Kurikulum , Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama, Moh Isom Yusqi.
"Hal ini sesuai dengan tagline madrasah MELOMPAT, yaitu Mendunia, Loyal, Maju, Prestasi dan Moderat," ucapnya.
Isom Yusqi dalam sambutannya menjelaskan, bahwa saat ini, masyarakat sedang dihadapkan pada tantangan era disrupsi. Era disrupsi adalah fenomena ketika terjadi perubahan atau lompatan besar yang menyebabkan seluruh tatanan berubah.
Menurutnya, ada empat fenomena yang muncul dan harus dihadapi manusia pada era ini. Pertama, terjadinya perubahan iklim (Climate Change). "Saat ini fenomena yang terjadi yang kita rasakan adalah musim tidak jelas, seharusnya musim hujan malah musim kemarau atau sebaliknya yang berpengaruh pada terjadinya kondisi alam yang tidak normal," urai Isom.
Dalam lingkup yang kecil, madrasah perlu menggalakkan kegiatan penghijauan agar lingkungan menjadi lebih sehat. Gejala kedua, bersiap dalam menghadapi persaingan di era global.
Semua aspek kehidupan saat ini menuju kondisi mendunia. Artinya, batas-batas geografis semakin longgar. "Kita harus bersiap menghadapi gempuran guru-guru dari luar negeri yang bisa menggeser guru-guru kita. Upaya konkrit adalah dengan meningkatkan kompetensi diri, misalnya penguasaan bahasa asing yang menjadi salah satu syarat untuk bersaing di era global," sebutnya.
Ketiga, lanjut Isom, terjadinya perubahan demografi. Keempat, penguasaan pengetahuan bidang IT. "Sebagai guru kita harus membekali kemampuan kita di bidang IT agar kita bisa bersaing di era global. Hal ini mutlak dilakukan karena pengetahuan bidang IT merupakan salah satu indikator dari kemajuan suatu bangsa," ungkap Isom.
Isom mengapresiasi tagline MELOMPAT MAN 1 Surakarta. Dia berharap seluruh sivitas akademika MAN 1 Surakarta dapat menginternalisasi nilai-nilai yang ada dalam tagline tersebut.
"Perlu disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika bahwa madrasah ini berorientasi budaya saing global, loyal dengan keindonesiaan, keislaman, dan kearifan lokal. Terus menggenjot prestasi baik nasional maupun internasional namun harus tetap moderat dan tidak arogan. Harapannya MAN 1 Surakarta tetap menjadi ikon pendidikan Islam (madrasah) yang memiliki distingsi atau pembeda dari lembaga pendidikan yang lain, baik di Surakarta, Jawa Tengah dan Indonesia," pungkas Isom.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: Selamat! Kemenag Umumkan 30 Penerima Beasiswa Kuliah di Maroko |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News