"Sejak situasi pandemi Covid-19, kunjungan wisata ke Gunung Padang, mengalami penurunan jumlah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, terjun bebas mencapai sembilan puluh puluh persen," kata dosen Arsitektur Budi Luhur Putri Suryandari melalui keterangan tertulis, Jumat, 16 Desember 2022.
Ia menjelaskan, ada dua solusi kunjungan wisata. Pertama, dengan memberikan in house training pada para pemandu wisata, yaitu berupa pengetahuan tour guide.
"Juga memberikan training of trainner (ToT) mengenai Gunung Padang adalah Pilar Alquran, dari Yayasan 74 HA bagi tambahan wawasan pengetahuan wisata religi di Gunung Padang," jelas dia.
Kedua, kata dia, pendampingan pembuatan atribut wisata, visual dan virtual. Bentuknya, berupa penyediaan panduan wisata, brosur wisata dan infografis serta solusi ketiga adalah pembuatan website Gunung Padang untuk Pokdarwis.
"Produk wisata visual berupa infografis dua bahasa, buku panduan dan brosur dan virtual berupa website wisata," ujar dia.
Ia menuturkan manfaat dari kegiatan ini meningkatkan pemahaman wisatawan bahwa Gunung Padang tidak terbuka untuk wisata umum, melainkan wisata edukasi. Kemudian, melalui buku panduan, meningkatkan pengetahuan wisatawan mengenai larangan ketika berada dilokasi Gunung Padang, karena tempat tersebut merupakan cagar budaya yang harus dijaga kelestariannya.
"Infografis wisata dua bahasa, memudahkan tour guide untuk menjelaskan mengenai objek wisata religi Gunung Padang pada pengunjung asing. Website Gunung Padang memudahkan Pokdarwis menjelaskan keberadaan objek wisata, sebelum melihat langsung ke lokasi wisata," beber dia.
Baca: Skill yang Dibutuhkan di Masa Depan Tapi Belum Tersedia di Kampus |
Ia mengatakan mitra pada kegiatan ini yaitu Yayasan 74 Hafizun Alim dan Pemandu Wisata di Gunung Padang. Yayasan 74 HA bergerak di bidang religi, khususnya sains Alquran. Merek sedang mengeksplorasi Gunung Padang adalah bukti pilar Alquran dan peduli untuk mensosialisasikan temuan ini kepada masyarakat.
"Sedangkan pemandu wisata yang terdapat di Gunung Padang adalah kelompok masyarakat lepas yang peduli terhadap situs wisata," ujar dia.
Kegiatan ini dilakukan melalui pendanaan Program Kemitraan Masyarakat 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Selain Putri, tim PKM Universitas Budi Luhur terdiri dari dosen-dosen prodi Arsitektur lain, yakni Anggraeni Dyah, dan dosen prodi Teknik Informatika Anita Diana, serta dibantu mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
