Salah satu kapster mitra Cukurin sedang memotong rambut pelanggan.  Foto:  ITS/Dok. Humas
Salah satu kapster mitra Cukurin sedang memotong rambut pelanggan. Foto: ITS/Dok. Humas

Cerita Sukses 'Cukurin' yang Sempat Diusir Calon Mitra

Muhammad Syahrul Ramadhan • 04 Oktober 2019 19:40
Surabaya:  Nama "Cukurin", sebuah startup karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah masuk lima besar Indonesia Entrepreneur TIK (idenTIK) 2019.  Kisah aplikasi yang menyambungkan tukang cukur (kapster) dengan pelanggan tersebut tidak langsung bernasib mujur, karya mereka sempat mendapat penolakan dari calon mitra.
 
Pendiri Cukurin, Dimas Dzaky Alhadi menceritakan, bagaimana ia beserta timnya tidak begitu saja masuk dalam lima besar Indonesia Entrepreneur TIK (idenTIK) 2019.  Karya yang berawal dari keinginan mendirikan usaha namun tak memiliki modal, Dimas Dzaky Alhadi dan koleganya akhirnya mencoba menuangkan ide-ide prospektifnya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
 
Startup yang baru diluncurkan pada 10 Mei 2019 lalu ini sempat mengalami penolakan, alhasil ia  terpaksa harus menunggu kapster yang bekerja hingga tengah malam.  Bahkan sempat merasakan diusir oleh calon mitra.

“Pernah sekali waktu kami baru saja masuk ke barbershop tersebut dan kami langsung diusir oleh kapster barbershop-nya,” jelas Dimas dalam siaran pers, Jumat, 4 Oktoberfest 2019.
 
Namun mereka tidak patah arang. Sebelum berhasil mengumpulkan 80 data mitra barbershop seperti sekarang ini, mereka terus sabar dan tekun mencari mitra satu per satu hingga mereka berhasil bertemu dengan ketua Asosiasi Barber Surabaya. Dari situlah, Cukurin berhasil menggaet kapster-kapster baik di dalam kota maupun luar kota yang nantinya akan menjadi mitra mereka.
 
Ia pun mengungkapkan, dirinya getol mengembangkan startup Cukurin sebagai bisnis.  Dimas menjelaskan, bahwa dari awal ia memang tertarik untuk berbisnis.
 
Sempat pula mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS itu juga ingin membuat perusahaan kontraktor sendiri.  Namun untuk mendirikan perusahaan tersebut tentu membutuhkan modal yang besar dan tidak bisa dilakukan saat menjadi mahasiswa.
 
“Ketika saya melihat peluang startup di bidang barbershop, saya sangat tertarik untuk mendalaminya,” terang mahasiswa asal Pekanbaru ini.
 
Dengan slogan one stop hairstyle solution, startup yang muncul sebagai pemenang dari Pimnas in Campus ITS tersebut bercita-cita menjadi pusat layanan gaya rambut terbesar di Indonesia yang memiliki dampak sosial terhadap masyarakat. “diharapkan juga Cukurin dapat membuka lapangan kerja baru dan menambah penghasilan bagi pelaku usaha barbershop,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan