Saat ini, Sekretaris Jenderal (Sesjen) bersama para pejabat Kemendikbud lain sedang berada di lokasi untuk meninjau dan memberikan arahan penanganan secara langsung. "Kami bersama pemerintah setempat dan pihak berwajib terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi," ungkap Nadiem dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu, 23 Februari 2020.
Nadiem secara khusus juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa SMPN 1 Turi yang menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut. Saat ini tim Kemendikbud telah bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait untuk memastikan evakuasi dan penanganan para korban menjadi prioritas.
"Saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati yang paling dalam atas tragedi ini. Semoga orang tua serta keluarga siswa yang menjadi korban jiwa dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini," ujar Nadiem.
Baca juga: Tersangka Susur Sungai Melakukan Kelalaian
Terkait siswa yang mengalami luka-luka serta trauma karena kejadian itu, mantan bos Gojek ini berharap segera mengalami kesembuhan serta pemulihan. Insiden yang terjadi pada Jumat, 21 Februari 2020 ini, kata Nadiem, menjadi contoh bagi setiap sekolah untuk terus berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan aktivitas di luar sekolah.
“Sekolah mesti benar-benar memastikan semua kegiatan di bawah pembinaan sekolah agar dapat mengutamakan keamanan dan keselamatan siswa. Itu yang terpenting. Jadi harus dipertimbangkan secara matang," tegas lulusan Harvard University ini.
Berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari tim Kemendikbud di lapangan, sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur sungai sebagai bagian dari Mancakrida ekstrakurikuler Pramuka.
Baca juga: Seluruh Siswa SMPN 1 Turi yang Hanyut Ditemukan
Sebanyak 216 siswa selamat, kemudian sebanyak 21 dengan kondisi luka ringan, dan 2 siswa mengalami luka berat dan telah dirawat inap di Puskesmas. Jumlah korban jiwa sebanyak sembilan siswa atas nama Nur Azizah (15), Latifah Zulfa (15), Sovie Aulia (15), Arisma Rahmawati (13), Khoirunnissa Nurcahyani Sukmania (14), Evieta Putri Larasati (13), dan Fanesha Dida (13). Dua orang korban jiwa masih belum teridentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News