Menag Ingatkan Tata kelola Madrasah Reform Mesti Dilakukan Terbuka

Renatha Swasty • 13 April 2022 11:49
Jakarta: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ingin pendidikan madrasah mampu bersanding bahkan mengungguli sekolah umum baik mutu maupun kualitas. Yaqut menyebut kuncinya ialah pengelolaan yang baik, terbuka, dan akuntabel.
 
Kemenag mendorong pengelolaan baik, terbuka, dan akuntabel madrasah melalui Program Madrasah Reform. Hal itu mulai diimplementasikan dengan Proyek Realizing Education's Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Tahun Anggaran 2022.
 
“Kalau di luar sana, Kementerian Agama itu dikenal dengan istilah pohon yang tinggi namun buahnya jarang, tapi di Program Madrasah Reform ini harus sebaliknya, yaitu pohonnya pendek, buahnya banyak. Jadi, tata kelola itu menjadi kunci agar buah yang banyak ini tidak jatuh jauh dari pohonnya,” kata Yaqut dikutip dari laman kemenag.go.id, Rabu, 13 April 2022.

Dia juga menekankan kepada Ketua Project Management Unit (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf agar bertanggung jawab menjalankan tata kelola akuntable di proyek ini. Yaqut tidak ingin proyek ditatakelolakan dengan asal-asalan.
 
“Harus dikelola dengan sebaik-baiknya, berdasarkan Good Governance oleh SDM yang kompeten dan memiliki kapabilitas,” tegas Yaqut.
 
Dia juga ingin proyek memiliki orientasi terhadap keberhasilan dan kemajuan program pendidikan mutu madrasah. Sehingga, sesuai dengan tujuan awal dan perlu komitmen penuh dalam menjalankannya.
 
“Kalau ada pejabat yang tidak memiliki komitmen memberikan atau melakukan tata kelola dengan baik, segera dikeluarkan saja dari manajemen,” tegas dia.
 
Yaqut berharap semua kegiatan dalam proyek ini mampu dipublikasikan dengan baik kepada masyarakat. Sebab, publik berhak tahu atas uang yang digunakan dalam membangun madrasah.
 
“Publikasi kegiatannya. Publikasikan apa yang sudah, sedang, dan apa yang akan dilakukan dalam proyek ini. Sampaikan kepada publik. Karena kita menggunakan uang rakyat. Semakin dipublikasikan, semakin terjamin dan akuntable,” tutur dia.
 
Yaqut juga memastikan bakal mengawasi terus-menerus program ini. Hal itu agar program peningkatan mutu pendidikan madrasah bisa berjalan baik dan mampu membuat pendidikan madrasah memimpin di Indonesia.
 
Ketua Project Management Unit (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf siap menjalankan arahan Yaqut. Dia juga meminta dukungan penuh kepada Yaqut beserta jajaran terutama di Dirjen Pendidikan Islam.
 
“Tentu kita butuh support dari Pak Menteri, Pak Dirjen (Pendidikan Islam) agar bisa sukses,” tutur dia.
 
Program yang digagas Dirjen Pendidikan Islam ini diperuntukan untuk mereformasi pemerataan layanan dan mutu pendidikan madrasah secara terus-menerus dan berkesinambungan. Kegiatan yang sudah dimulai sejak 2019 ini merupakan proyek bersama kerja sama antara Kementerian Agama dan World Bank.
 
Baca: 500 Ribu Siswa Madrasah Bakal Dapat Akses Pembelajaran Digital
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan