Nasaruddin dalam sambutanya menegaskan, wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam. Menurut Menag, pendidikan tidak hanya membutuhkan dukungan anggaran, tetapi juga partisipasi publik melalui instrumen syariah yang produktif.
“Gerakan wakaf pendidikan Islam ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam. Kita ingin memastikan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin maju dan berdaya saing,” tegas Nasaruddin di Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Gerakan ini merupakan gerakan yang mulai dari diri sendiri dalam hal ini Kementerian Agama. "Alhamdulillah telah terjadi sinergi yang baik antara dua Direktorat Jenderal (Ditjen) di Kementerian Agama yaitu Ditjen Pendidikan Islam dan Ditjen Bimas Islam, sehingga jelas antara pengelolaan dan penerima wakafnya juga jelas," tutur Menag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno dalam laporannya menyampaikan, gerakan ini dirancang sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat luas. Ia menjelaskan. wakaf pendidikan akan diarahkan pada pembangunan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM, serta pemberdayaan riset dan inovasi di lingkungan pendidikan Islam termasuk juga PIP dan KIP kuliah.
“Potensi zakat sangat besar di Pendidikan Islam. Ada jumlah waqif (Orang yang berwakaf) yang besar di Pendidikan Islam yang terdiri dari Peserta didik, Tenaga pendidikan (Tendik) dan non tendik. Selain itu ada 14 kampus PTKIN yang memiliki prodi manajemen zakat dan wakaf, sehingga potensi ini yang akan sangat membantu keberhasilan program wakaf untuk umat,” terangnya.
Menurut Suyitno, gerakan ini juga dalam rangka menjalankan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2025 Amanat untuk Kementerian Agama: Mendorong Peran Badan Pengumpul Dana Umat Untuk Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, pungkasnya.
Turut hadir Sekertaris Jenderal Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin yang juga sekaligus sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), turut hadir pula jajaran pimpinan unit eselon I Kementerian Agama serta para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari seluruh Indonesia. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan kolektif terhadap gerakan wakaf pendidikan yang diharapkan mampu menjadi gerakan nasional.
Baca juga: Kisah Avan, Anak Penjual Es Keliling Tembus ITB dan Dapat KIP Kuliah |
Acara peluncuran ditandai dengan simbolisasi penyampaian wakaf dari peserta kegiatan sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga mitra lainnya dengan melakukan scan barcode yang sudah disiapkan. Kegiatan ini diakhiri dengan harapan agar gerakan wakaf pendidikan Islam dapat memberikan manfaat nyata bagi generasi muda dan masa depan bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id