Diskusi Pojok Bulaksumur bertajuk “Melanjutkan Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui MBKM Mandiri”. DOK UGM
Diskusi Pojok Bulaksumur bertajuk “Melanjutkan Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui MBKM Mandiri”. DOK UGM

MBKM Bikin Mahasiswa Lebih Mudah Dapat Pekerjaan, Waktu Tunggu Kerja Makin Sebentar

Renatha Swasty • 03 Juli 2024 09:57
Jakarta: Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tak hanya memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam hal pengembangan kompetensi dan menambah wawasan soal prospek dunia kerja. Program MBKM membantu mahasiswa lebih mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
 
“Hasil riset MBKM mengungkapkan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam program unggulan MBKM hanya membutuhkan waktu 7,64 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama, terhitung dari empat tahun masa studi,” kata Tim Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Tur Nastiti, dalam Diskusi Pojok Bulaksumur bertajuk “Melanjutkan Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui MBKM Mandiri” dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 3 Juli 2024.
 
Nastiti mengungkapkan angka masa tunggu kerja ini jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya yang mencapai 10 bulan. Ini membuktikan adanya dampak positif dari program MBKM dalam mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja.

“Temuan ini menunjukkan efektivitas program MBKM terhadap prospek kerja lulusan,” ujar dosen FEB UGM ini.
 
Selain itu, hasil survei juga menunjukkan sebanyak 33 persen program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) diikuti oleh peserta dengan latar belakang keluarga kurang mampu. Ini memberikan ruang bagi mahasiswa yang termarjinalisasi untuk mengakses dan belajar memperkuat jenjang karier maupun memberikan kebermanfaatan sosial.
 
Nastiti mengatakan tidak kalah penting, dosen juga harus membuka diri untuk immersive pattern learning. Sebab, mahasiswa harus diberikan kesempatan belajar bukan hanya dari satu sumber saja, melainkan dari program lainnya.
 
Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran, Sigit Priyanta, memastikan Universitas Gadjah Mada (UGM) berkomitmen mendukung kebijakan MBKM melalui program flagship: Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Wirausaha Merdeka hingga Praktisi Mengajar.
 
Menurutnya, program MBKM telah memberikan hak bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studi maupun di luar perguruan tinggi dengan berbagai program yang ada. Sehingga, memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam peningkatan kompetensi dan penambahan jejaring.
 
Arya Yudhistira, mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, diterima magang di empat perusahaan sekaligus melalui program MSIB 2024. Ia senang dapat mengimplementasikan ilmu yang dipelajarinya dalam perusahaan magangnya, Huawei.
“Huawei juga menjadi salah satu dari 201 mitra yang highly committed dengan MSIB,” beber Nastiti.
 
Chriselda Erina Dewi Winarto, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku menjadi peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Gadjah Mada. Melalui program ini, ia belajar banyak soal komunikasi lintas budaya.
 
“Saya merasa PMM itu menyatukan nusantara, dari Sabang hingga Merauke sehingga saya banyak belajar terkait banyak budaya melalui PMM di UGM ini,” ucap Erina.
 
Baca juga: Gaji Pertama Mahasiswa yang Ikut MBKM Dua Kali Lipat Lebih Tinggi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan