Ilustrasi/BKHM
Ilustrasi/BKHM

Pendanaan Program Matching Fund 2022 Meningkat hingga 100%

Citra Larasati • 05 November 2022 17:10
Jakarta:  Sebaran wilayah proposal pada program Matching Fund Edisi Vokasi 2022 di beberapa daerah mengalami peningkatan signifikan si sepanjang 2021-2022. Seiring dengan bertambahnya jumlah proposal, pendanaan dari pemerintah untuk program tersebut pun meningkat pesat.
 
Peningkatan pendanaan ini bahkan mencapai angka 100 persen.  “Pada tahun 2021, total jumlah dana yang disalurkan oleh Ditjen Diksi untuk program ini adalah sebesar Rp30 miliar.  Sementara di 2022, total dana yang disalurkan meningkat menjadi Rp68 miliar. Dana tersebut nantinya akan disalurkan sesuai proposal yang masuk ke Kedaireka,” ungkap Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaja, dalam siaran persnya, Sabtu, 5 November 2022. 
 
Adapun di tahun 2022, program Matching Fund melalui Kedaireka mengusung lima tema prioritas, yaitu Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Ekonomi Hijau, Kemandirian Kesehatan, dan Pengembangan Pariwisata. Selain lima tema tersebut, Matching Fund 2022 juga membuka tema umum lainnya untuk proposal. 

Ekonomi biru mencakup budidaya dan pengelolaan sumber daya laut dan pengembangan teknologi pengelolaan sumber daya laut. Ekonomi digital berupa pengembangan industri gim dan animasi, pembuatan dan pengembangan layanan berbasis teknologi untuk UMKM.
 
Ekonomi hijau meliputi pertanian berkelanjutan, konservasi sumber daya, serta energi terbarukan.  Sementara itu, tema kemandirian kesehatan meliputi pembuatan dan pengembangan alat kesehatan, pembuatan dan pengembangan obat herbal dan non-herbal serta penanganan permasalahan stunting.
 
Adapun Pengembangan Pariwisata mencakup pengembangan dukungan program wisata di lima destinasi super prioritas, pengembangan platform dan database untuk melakukan kurasi budaya. 
 
“Melalui tema-tema ini, perguruan tinggi vokasi dan mitra industri di Tanah Air diberi kesempatan berkolaborasi untuk dapat menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat,” terang Benny.
 
Salah satu proyek Matching Fund vokasi yang sedang berjalan adalah proyek revitalisasi kapal yang diketuai oleh I Putu Arta Wibawa dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). 
 
Proyek tersebut dimulai dari Direktorat Jenderal Kebudayaan yang mencanangkan program Jalur Rempah. “Karena itu, dibuatlah proyek revitalisasi kapal ikan tradisional. Kapal kuno direvitalisasi agar bisa dioperasikan secara modern,” ujar Benny.
 
Proyek bertajuk “Revitalisasi Ekosistem Kapal Kayu Tradisional Untuk Menunjang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Berkelanjutan” ini tidak hanya melibatkan institusi PPNS, tetapi juga mitra industri yaitu PT Tunas Maritim Global. Kemendikbudristek turut mendukung penuh dengan memberikan dana sebesar Rp2 miliar melalui program Matching Fund. 
 
“Dalam pelaksanaannya, proyek ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan di PPNS, industri, pengrajin kapal kayu, dan sebagainya. Dengan begitu, kerja sama ini mendorong mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktik dan pembelajaran berbasis PBL,” ucap Benny.
 
Selain mendukung pembelajaran mahasiswa di kampus, kolaborasi melalui program Matching Fund Vokasi 2022 ini juga menjadikan dunia pendidikan sebagai motor inovasi reka cipta yang mendorong akselerasi proses hilirisasi teknologi di Indonesia. Hilirisasi ini dapat terlihat dari salah satu produk hasil pendanaan Matching Fund tahun 2021, yaitu “Hilirisasi Produk Transponder RFID Dan Aplikasinya Untuk Inventarisasi Barang” oleh Budi Sugandi dari Politeknik Negeri Batam (Polibatam). 
 
Produk unggulan yang telah dihasilkan melalui kegiatan hilirisasi ini adalah transponder RFID Tag disertai aplikasinya untuk inventarisasi barang. Produk RFID Tag yang telah berhasil dibuat memiliki desain yang unik dengan geometri RFID Tag berbentuk elips. 
 
Antena pada RFID Tag yang telah berhasil dibuat berbentuk elips dengan panjang elips berkisar 30 mm dan lebarnya 20 mm. Dengan bentuk yang unik tersebut, RFID Tag Polibatam memiliki potensi untuk mendapatkan hak cipta dalam desain industri dan juga paten sederhana. 
Baca juga:  Melonjak, Pengusul Program Matching Fund Vokasi 2022 Meningkat 300%

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan