Kegiatan pesantren kilat di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Foto: ANT/Juwita Trisna Rahayu
Kegiatan pesantren kilat di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Foto: ANT/Juwita Trisna Rahayu

Sekolah Indonesia Tokyo Gelar Pesantren Kilat Pascapandemi

Antara • 24 Maret 2023 19:54
Tokyo: Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) kembali menggelar pesantren kilat mulai Jumat, 24 Maret 2023.  Kegiatan ini kembali digelar setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi covid-19.
 
“SRIT tahun ini mengadakan pesantren kilat di empat jenjang, TK, SD, SMP dan SMA secara terjadwal mulai hari ini,” kata Kepala Sekolah SRIT Ari Driyaningsih saat ditemui di Tokyo, Jumat, 24 Maret 2023.
 
Ari mengatakan, pihaknya memanfaatkan momentum Ramadan untuk menambah wawasan keagamaan, bukan hanya untuk Muslim melainkan juga nonmuslim.  Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat siswa-siswi yang beragama Islam mengikuti pesantren kilat, siswa siswi pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha juga mendapatkan pelajaran tambahan tentang agama masing-masing.

“Sayang sekali ‘kan Ramadan jika kita tidak melaksanakan kegiatan keagamaan. Walaupun sebentar, kita berusaha memberikan ilmu yang lebih tentang Islam dan nonislam,” ujarnya.
 
Materi yang diajarkan, yakni tentang salat, puasa dan zakat karena tiga yang terangkum dalam rukun Islam itu merupakan hal fundamental yang harus dipahami dan dilaksanakan.  “Karena keterbatasan waktu, kami fokuskan materi shalat, zakat dan puasa karena itu materi yang pokok, apalagi salat karena itu tiang agama, jadi harus tahu betul,” kata Ari.
 
Sesi pesantren kilat di tiap jenjangnya berdurasi 60 menit selama dua hari masing-masing jenjang mulai 24 hingga 30 Maret 2023.  Di hari kedua juga diadakan buka bersama dengan menggelar pengajian sebelumnya pada pukul 16.00 waktu setempat.
 
Materi yang diberikan pun disesuaikan dengan jenjang pendidikan, yakni materi tentang puasa akan disesuaikan bagi siswa SMA dengan siswa SD.  Pengajar yang terlibat dalam kegiatan pesantren kilat ini, yaitu guru-guru SRIT, ustaz dari Masjid Indonesia Tokyo (MIT) serta peserta pengabdian pada masyarakat dari IDN Boarding School.
 
Ari mengatakan, kegiatan pesantren kilat disambut antusias, terutama oleh para orang tua karena pelajaran tambahan tentang agama yang memang dibutuhkan, terutama di negara minoritas muslim. “Orang tua tentu kalau masalah agama itu sangat mendukung,” ujarnya.
 
Karena itu pula, dia mengatakan program serupa akan dilaksanakan dan dikembangkan lagi pada Ramadan tahun depan. “Insya Allah menjadi program rutin kami. Biasanya setelah kegiatan ada evaluasi mana yang mungkin belum sesuai harapan, kami perbaiki di tahun yang akan datang,” kata Ari.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Baca juga:  Ramadan di London Makin Kental: Pertama Kali Buka Puasa Bersama di Markas Chelsea FC

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan