Anak kedua dari empat bersaudara ini terus berjuang demi bisa menggapai cita-cita dan membuktikan keyakinannya akan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan di Tanah Air. Kendatipun, Ia menyadari kebanyakan generasi muda enggan untuk berkarier menjadi akademisi atau peneliti karena dianggap bukan pekerjaan yang menjanjikan.
Ia justru optimistis. Menurutnya peluang untuk berkarier di dunia akademisi atau peneliti sangatlah besar. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk dapat memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Setidaknya, Kartika percaya dengan menjadi dosen atau peneliti maka ia dapat turut berkontribusi membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Saat ini, bekerja menjadi akademisi atau peneliti sangat menjanjikan. Kita dapat mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan, seminar, maupun kerja sama baik nasional maupun internasional dan berbagai aktivitas lainnya,” tutur perempuan kelahiran 11 Januari 1993 ini.
Meskipun demikian, perjalanan seorang anak Pegawai Negeri Sipil dan Ibu Rumah Tangga yang kemudian berhasil mewujudkan cita-citanya itu cukup panjang. Semenjak menempuh pendidikan strata-1 (S-1) di Universitas Sriwijaya, Palembang, ia sudah menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan setidaknya hingga strata-2 (S-2).
Besar harapannya untuk bisa meraih gelar magister di luar negeri. Kartika lantas berupaya untuk mencari beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.
Berbagai dokumen telah disiapkan, hingga suatu hari ia mendapatkan informasi tentang Prof. Benyamin Lakitan yang merupakan Dosen Ilmu Pertanian di Universitas Sriwijaya yang tengah mencari para alumni yang ingin dibimbing untuk bisa mendapatkan program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
“Saya mencoba mencari informasi terkait beasiswa PMDSU dan saya sangat tertarik dengan program yang ditawarkan,” tegas Kartika.
Kala itu, Kartika sempat kaget ketika mengetahui sederet nama sudah dikantongi Benyamin Lakitan sebagai kandidat calon mahasiswa potensial yang akan menerima beasiswa tersebut. Namun, ia terus berusaha dan memperoleh kesempatan untuk ikut bersaing mengikuti seleksi bersama mahasiswa-mahasiswa potensial lainnya.
Berkat dukungan orang tua, keluarga, dan kerabat, Kartika berhasil memperoleh beasiswa PMDSU. Melalui beasiswa ini, Kartika bahkan tidak hanya mencapai cita-cita untuk meraih gelar magister, tetapi juga sekaligus memperoleh gelar doktor dengan masa studi empat tahun.
Tentunya, bidang keilmuan yang diambil oleh Kartika merupakan kelanjutan dari pendidikan S-1, yaitu ilmu pertanian. Ia juga memilih Benyamin Lakitan sebagai promotor, karena ia mengetahui, Benyamin merupakan guru besar yang sudah memiliki rekam jejak penelitian sangat baik di bidang pertanian.
Khususnya budidaya tanaman di lahan rawa. Demikian juga Unversitas Sriwijaya pilih dipilihnya, kampus tersebut fokus terhadap pengembangan lahan rawa sesuai dengan minat Kartika. Sebagai penerima beasiswa PMDSU, Kartika menyadari bahwa ia harus sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
Meskipun, dalam perjalanannya banyak rintangan yang dilalui, seperti penelitian yang seringkali mengalami kendala dan tidak berjalan lancar. Bahkan sampai akhirnya terpaksa mengulang. Selain itu, proses publikasi hasil penelitian juga tidak mudah.
“Kita harus berbesar hati saat tulisan kita ditolak, harus revisi dan mencoba lagi. Selain itu, karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk penelitian dan kegiatan terkait studi lainnya, adakalanya saya merasa penat. Walaupun demikian, tak pernah terbersit sedikitpun di benak saya untuk mundur karena tantangan tersebut justru menjadi motivasi saya untuk berusaha lebih baik demi mencapai cita-cita saya,” ungkap Kartika.
Ia pun bertekad untuk dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan pencapaian target yang tidak minimalis. Dengan niat, keyakinan, disiplin, gigih, pantang menyerah, sabar, aktif, dan yang terpenting menurut Kartika adalah karakter yang berintegritas.
Selama menjalani program beasiswa PMDSU, Kartika memperoleh kesempatan untuk mengikuti Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) untuk melanjutkan program joint research yang telah ia ikuti di Kogishima University, Jepang. Ia mengaku mendapat banyak pengalaman yang luar biasa.
Selain dapat merasakan ekosistem penelitian dan perkualiahan di luar negeri, Kartika juga sangat antusias dapat menggunakan fasilitas riset yang canggih dan mutakhir. “Saya juga mendapatkan pembimbingan untuk penelitian dan publikasi saya, mendapatkan rekan penelitian dari berbagai negara, serta dapat memperkenalkan Indonesia dan mempelajari beragam budaya dari negara lain,” tangkasnya.
Target Publikasi dan Pengabdian
Seiring keyakinannya untuk dapat turut berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, Kartika telah membuktikannya dengan menelurkan 13 publikasi. Publikasi merupakan salah satu target prioritas yang harus dihasilkan oleh setiap peneliti dengan mengorbankan waktu, tenaga, dan juga biaya.Terlepas dari itu, menurut Kartika, untuk menghasilkan publikasi yang terpenting adalah akademisi atau peneliti harus mempunyai motivasi yang kuat terutama dalam mengatur waktu, mengendalikan stres, dan tetap konsisten.
“Saya selalu menentukan target penyelesaian pekerjaan saya dan saya berusaha untuk menyelesaikannya lebih cepat daripada target. Saya juga mengurangi aktivitas-aktivitas yang kurang bermanfaat sehingga bisa fokus dengan target. Saya pun memilih berinteraksi dengan teman-teman PMDSU lain yang juga memiliki semangat tinggi untuk publikasi dan menyelesaikan studi tepat waktu. Capaian teman-teman saya juga memotivasi saya untuk menjadi lebih baik,” terang Kartika.
Usai lulus dan mencapai target publikasi dan juga studi yang tepat waktu, Kartika memilih mengabdi menjadi seorang dosen di kampus tempatnya menimba ilmu yaitu Universitas Sriwijaya. Selama menjadi dosen, Ia aktif melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama 1,5 tahun.
Pada 2020, Kartika kemudian melihat ada peluang untuk mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bermodalkan keinginan dan dukungan dari orang-orang terdekat, ia diterima sebagai peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI hingga sekarang tergabung di Pusat Riset Holtikultura dan Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Sebagai peneliti saya ingin mengeksplor dan mengembangkan sumber daya yang ada di Indonesia, terutama dalam bidang pertanian sehingga dapat memajukan ilmu pengetahuan dan membantu menyejahterakan petani Indonesia. Saya juga berharap program PMDSU tetap terus selalu ada untuk men-support studi generasi unggul Indonesia agar bisa berkarya untuk bangsa,” pungkas Kartika.
?
Baca juga: Belum Penuhi Target, Kemendikbudristek Genjot Jumlah Doktor Lewat PMDSU |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id