Mahasiswa FK Unpad, Anis Rohmasari. Foto: Unpad
Mahasiswa FK Unpad, Anis Rohmasari. Foto: Unpad

Raih Golden Ticket, Mahasiswa Unpad Ini Bakal Terbang ke Hackathon di Boston

Citra Larasati • 14 September 2023 13:28
Jakarta:  Mahasiswi Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Anis Rohmasari meraih Golden Ticket sebagai Outstanding Participants dalam hackathon “Biofarma x MIT Hacking Medicine 2023” di Bali, 24-27 Agustus 2023. Ia dipilih langsung oleh tim MIT Hacking Medicine dan mendapatkan undangan fully funded untuk mengikuti acara induk MIT Grand Hack di Boston pada April 2024.
 
Acara tersebut merupakan kolaborasi Biofarma dengan Massachusets Institute of Technology (MIT) Hacking Medicine.  Kegiatan ini diikuti 200 peserta yang terpilih berdasarkan seleksi yang diikuti lebih dari 1.000 orang.
 
Peserta terpilih berasal dari berbagai bidang, seperti tenaga medis, pelaku bisnis, desainer, farmasi, teknisi, dan lainnya.  Acara tersebut bertujuan untuk mendisrupsi masalah kesehatan dan mencari solusi terbaik melalui gabungan antara teknologi dan ilmu medis.  
“Hackathon berjalan kurang lebih 48 jam. Kita dari strangers, kenalan, dan langsung bikin tim disana. Brainstorming bareng kira-kira mau bahas masalah apa ya yang ada di dunia kesehatan,” ujar Sari, seorang dokter muda yang saat ini tengah melakukan praktik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dalam siaran persnya, Kamis, 14 September 2023.
 
Sebelumnya, Sari juga merupakan alumnus peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021 ke University of Glasgow, Skotlandia.  Sari juga penyabet juara pertama pada lomba Global Health Case Challenge yang digelar World Pre-Health Conference University of Harvard pada 2021.
 
Sari berharap suatu hari dapat menciptakan sebuah breakthrough dalam dunia medis yang dapat membantu banyak orang.  Selama dua hari, Sari bersama tim mengangkat permasalahan kanker yang sempat dirasakan saat ia menjadi caregiver kanker.
 
“Jadi kalau pasien kanker suka bingung bisa makan A, B, C gitu atau enggak selama kemoterapi. Kita ingin coba bantu dengan memberikan informasi yang paling evidence-based sehingga nutrisi selama kemoterapi tidak hanya membantu meningkatkan imun, tapi juga bisa meminimalisir efek samping kemoterapi,” kata Sari.
 
Bersama timnya, ia membentuk aplikasi CERVA (Chemoterapy Virtual Assistant) menggunakan Generative AI untuk menjadi asisten virtual pasien kemoterapi dengan menyediakan chat bot dan rekomendasi nutrisi terintegrasi. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(CEU)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif