Alumni ITB Diva Arya Saskia Putri. DOK UGM
Alumni ITB Diva Arya Saskia Putri. DOK UGM

Kisah Diva, Alumni ITB yang Memilih Jadi 'Cahaya' di Indonesia Usai Studi ke Luar Negeri

Renatha Swasty • 01 September 2023 11:39
Jakarta: Pemerintah terus mendorong mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri untuk pulang setelah lulus studi dan membangun bangsa. Diva Arya Saskia Putri, menjadi salah satu lulusan luar negeri yang memilih berkarier di Tanah Air dan membuka lapangan kerja.
 
Alumni program Double Degree International Business Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) itu kini bekerja sebagai Relationship Manager di Shopee. Dia juga memiliki Mornight Creative, Mornight Official, Mornight Management, serta Imanee.
 
Sekembalinya Diva ke Tanah Air setelah menyelesaikan kuliah di Program Studi Marketing University of Hull, Inggris dia bersemangat mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya semasa kuliah. Saat pandemi datang pada awal 2020, Diva yang terpaksa bekerja dari rumah, memutar otak agar tetap produktif.
“Efek pandemi memunculkan banyak content creator. Aku dan teman-teman melihat itu sebagai potensi untuk ‘mengawinkan’ kemampuan content creator dengan brand,” ungkap Diva dikutip dari laman itb.ac.id, Jumat, 1 September 2023.
 
Dari situ, lahir bisnisnya yang bernama Mornight Management. Bisnisnya terus berkembang hingga memiliki lingkup bisnis lebih luas, yakni Mornight Creative dan Mornight Official.
 
Kisah Diva, Alumni ITB yang Memilih Jadi Cahaya di Indonesia Usai Studi ke Luar Negeri
Tim Mornight. DOK ITB
 
Melalui Mornight Creative, Diva dan tim menyediakan jasa pemasaran dan agensi yang menyesuaikan kebutuhan klien. Mornight Official menjadi bagian bisnis Diva dan rekannya sebagai media digital yang membuat konten kreatif dan mengangkat isu dan berita yang sedang tren.
 
Setelah beroperasi selama tiga tahun di Bandung, Diva berhasil membangun bisnis jasa yang terintegrasi sebagai media digital dan agensi serta manajemen talent di bidang kreatif dan hiburan. Bahkan, bisnisnya ini telah diresmikan sebagai perseroan terbatas (PT).
 
Diva lalu mencoba kesempatan membuka bisnis di bidang fesyen hijab yang ia beri nama Imanee. Dia dan rekannya menekuni bisnis ini secara industri rumahan dengan sentuhan handmade, yakni sejak pemilihan bahan, penjahitan, hingga penjualan.
 
Setelah berhasil menjual ribuan barang secara daring, Imanee kini juga memproduksi baju muslim. Tekadnya membangun bisnis di Indonesia merupakan cita-citanya untuk membangun bangsa.
 
Diva mengaku pengalaman yang ia peroleh selama bersekolah di luar negeri harus dikembalikan lagi ke masyarakat. “Ibaratnya, kacang jangan lupa kulit,” kata Diva.
 
Visi bisnisnya turut beriringan dengan program yang digadang-gadangkan oleh pemerintah untuk terus mendorong perkembangan UMKM melek digital.

Borong prestasi

Sejak awal menginjakkan kaki di bangku perkuliahan di ITB, Diva tak ingin cuma mengejar prestasi akademik, tetapi juga aktif di kegiatan nonakademik untuk menjalin relasi dan pengalaman berorganisasi. Di kampus, Diva mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan, salah satunya Progressio Consulting Club.
 
Kecintaannya pada seni juga membawanya ke Brarislava di Slowakia sebagai perwakilan penari tradisional pada 2016. Diva juga berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar di Jepang pada 2017.
 
Di usia 18 tahun, dalam proses menyelesaikan studi gelar gandanya, Diva melanjutkan studi di Program Studi Marketing University of Hull, Inggris. Saat itu, ia menjadi mahasiswa termuda di program studinya.
 
“Mereka kaget dan mengira aku mahasiswa baru, padahal aku sudah memasuki tahun terakhir di perkuliahan,” cerita Diva.
 
Di University of Hull, Diva aktif mengikuti kegiatan nonakademik. Dia menjadi student ambassador dan Vice President of Food & Dining Society di University of Hull untuk mengasah kepemimpinan serta memperluas relasi dengan mahasiswa mancanegara.
 
Diva bekerja sebagai student call center yang menjembatani komunikasi dengan calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan di University of Hull. Tak sampai situ, Diva mendapatkan kesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di ESC Rennes Business School, Rennes, Prancis dan Kedge Business School, Bordeaux, Prancis.
 
Saat itu, Diva memperoleh pendanaan penuh dari University of Hull setelah menjalani serangkaian seleksi. Dia mengakui banyak pengalaman berharga saat belajar dan beraktivitas di berbagai negara tersebut, terutama dalam hal berinteraksi dengan berbagai rekan kuliah dari beragam bangsa dan budaya.
 
Upayanya Diva aktif di University of Hull menorehkan berbagai prestasi. Diva berhasil mendapatkan Library Volunteer Awards (2018) dan Hull Employability Global Citizenship Awards (2018).
 
Puncaknya, Diva dinobatkan sebagai Face of Marketing di University of Hull dalam International Undergraduate Prospectus 2019 yang dapat dilihat di berbagai material promosi University of Hull di dalam dan luar negeri.
 
Di akhir masa perkuliahan, Diva mengikuti International 25th EBES Conference, Berlin, Jerman pada 2018 untuk mempublikasikan tugas akhirnya. Penelitiannya berhasil dipublikasikan di jurnal ilmiah Springer. Diva lulus dari University of Hull dengan gelar kehormatan first class degree pada usia 19 tahun.

Selalu ingin menebar kebaikan

Diva selalu bermimpi besar dan tak pernah lupa untuk menebar kebaikan ke banyak orang. Salah satu tujuannya membuka bisnis adalah untuk membuka lapangan pekerjaan sehingga menjadi penyambung hidup bagi orang lain.
 
Dia tidak memiliki target khusus terkait hal-hal yang akan dikembangkan di masa depan. Namun, Diva berharap dapat menjadi 'cahaya' di sekitarnya.
 
Kisah Diva, Alumni ITB yang Memilih Jadi Cahaya di Indonesia Usai Studi ke Luar Negeri
Usaha fesyen muslim Diva, Imanee. DOK ITB
 
Di mana pun ia berada, Diva ingin memberikan sesuatu yang meringankan beban orang di sekitarnya. Diva ignin selalu menjadi pribadi yang bersyukur terhadap yang dimiliki.
 
Diva berpesan agar senantiasa bersabar menghadapi tantangan yang kerap datang silih berganti. Dia juga mengajak untuk selalu optimistis dan berpikir positif terhadap yang sedang dikerjakan.
 
Life is the art of choice. Pelukis hidup kita adalah diri kita sendiri. Kita yang melukiskan jalan hidup kita sehingga pilihlah jalanmu dengan bijak,” pesan Diva.
 
Baca juga: Alya Zahira Finalis Miss Universe Indonesia Lulusan Sekolah Farmasi ITB, Kenalan Yuk!

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(REN)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif