Mu'ti menceritakan hal ini dalam acara Silaturahmi dengan 35 pemimpin redaksi dan perwakilan media massa yang hadir di salah satu restoran di Jakarta, Selasa, 5 November 2024. Dalam silaturahmi yang berlangsung hangat tersebut, Mu'ti mengatakan, cita-cita masa kecilnya itu terungkap ketika ia menjawab pertanyaan sorang siswa saat kunjungan kerjanya di Palembang, Sumatra Selatan beberapa waktu lalu.
"Waktu itu ada siswa yang bertanya, apa cita-cita saya waktu kecil? Saya jawab cita-cita saya itu ingin jadi 'genting kaca'," kata Mu'ti.
Berbeda dengan cita-cita yang lazim disampaikan anak-anak seusia Mu'ti kala itu. Namun Mu'ti pun menjelaskan makna di balik cita-cita 'aneh'nya itu.
"Jadi kenapa saya ingin jadi genting kaca. Itu karena waktu itu di kampung saya belum ada listrik. Tapi di atap rumah kami itu ada dua buah genting kaca yang setiap harinya menjadi jalan masuk sinar matahari yang bisa menerangi seisi rumah. Jadi saya menjawab, Pak Menteri mau jadi orang bermanfaat, menerangi semuanya seperti genting kaca itu," tutur Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah ini.
Sebelumnya, menteri kelahiran 2 September 1968 ini melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah di Palembang, Sumatra Selatan. Di antaranya ke TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang, SD Negeri 59 Kota Palembang, dan SMK Muhammadiyah 3 Palembang.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.
Mu'ti menjelaskan, Palembang dipilih sebagai lokasi pertama kunjungan kerja karena kekayaan sejarahnya. “Sumatra Selatan, khususnya Palembang, adalah salah satu pusat peradaban dunia. Kejayaan indonesia dimulai dari Kerajaan Sriwijaya. Daerah ini menjadi pusat interaksi dan pengembangan budaya Indonesia yang berperan membentuk jati diri bangsa kita," kata Mu'ti
Dengan kunjungan ini, Mu’ti berharap upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat semakin optimal. Kemendikdasmen berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui program-program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak di Indonesia, menuju tercapainya Generasi Emas 2045.
Baca juga: Ketimbang Kemendikdasmen, Abdul Mu'ti Pertimbangkan Sebutan Kementerian PDM untuk Kementeriannya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News