Jaythaneal Skylar Sutrisno, siswa kelas 11 JIS saat presentasi. Foto: JIS
Jaythaneal Skylar Sutrisno, siswa kelas 11 JIS saat presentasi. Foto: JIS

Jakarta Scholars Symposium, Gelar Simposium Volume III: 'Innovating for Impact'

Citra Larasati • 05 Juni 2024 19:35
Jakarta:  Simposium bertaraf internasional, Jakarta Scholars Symposium (JSS) kembali digelar dengan tema "Innovating for Impact".  Simposium ini menampilkan berbagai proyek inovatif dari hasil buah pikir kritis para siswa yang tidak hanya berbakat mendesain inovasi tetapi juga memiliki kepedulian besar yang tertuang di proyek-proyek mereka yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. 
 
Simposium ini menjadi wadah sekaligus saksi bagaimana generasi muda merancang masa depan yang lebih baik melalui inovasi dan kreativitas mereka.  Salah satu proyek yang sangat dinantikan adalah presentasi dari Jaythaneal Skylar Sutrisno, siswa kelas 11 Jakarta Intercultural School yang menampilkan 3 proyek yang telah dibinanya sejak 2 tahun silam.
 
Ketiga proyek Jaythaneal dapat dibilang memiliki muatan sosial yang tinggi. Hal ini berawal dari kebiasaannya yang suka mengunjungi panti asuhan dan panti-panti disabilitas. 

Salah satunya adalah temuannya berupa kacamata untuk tunanetra yang diberi nama batglasses sebuah kacamata yang dilengkapi sensor infra merah untuk membantu tuna netra mendeteksi objek sekitarnya. 
 
"Aku akan melengkapi batglasses dengan skala sensor yang Lebih luas dan akan didesain lebih ringan sehingga tidak membebani penggunanya," ujar Jaythaneal Skylar Sutrisno sesaat setelah presentasinya di Jakarta Scholar Symposium dalam siaran persya, Rabu, 5 Juni 2024.
 
Tidak berhenti di situ, siswa kelahiran 19 Januari ini juga memiliki proyek bernama rumah inovasi. Wadah yang dia kelola untuk mengajarkan anak-anak yang kurang mampu mengenai konsep dasar fisika dan sains dengan cara yang menyenangkan seperti misalnya membuat pesawat, merakit mobil atau membuat konstruksi bangunan. 
 
“Kalau kita mengajarkan teori pasti membosankan makanya aku ajarkan mereka untuk dasar dasar fisika dengan cara yang menyenangkan, mereka mungkin berpikir sedang bermain tetapi sebenarnya sedang mendalami sains," ujar Jaythaneal. 
 
“Aku ingin memberikan. yang lebih dari sekedar berdonasi pada mereka," kata Jaythaneal.
dibalik projectnya tersebut.
 
Selain Batglasses dan Rumah Inovasi, pehobi golf ini juga mempresentasikan inisiatifnya membuat robotic club di sekolahnya. Proyek ini digawangi bersama beberapa teman-temannya setiap hari Rabu dan saat ini sudah memiliki 15 anggota. 
 
Kegiatannya ini didukung oleh guru dan sekolahnya hingga membawa tim robotik Jaythaneal memenangkan beberapa kompetisi.  "Harapanku, robotic club ini membuat kita semua aware pentingnya robotik atau otomisasi di sektor apapun karena salah satu upaya mengejar ketinggalan kita juga dengan menerapkan otomatisasi," terangnya.
 
Menurut paparan Jaythaneal, otomatisasi dapat meningkatkan produktivitas di berbagai sektor milik negara karena dengan otomatisasi sudah pasti akan mempercepat proses dan menekan biaya produksi. 
 
“Salah satu contoh negara yang sukses menerapkannya adalah Jepang and Korea Selatan dan kita harus memulainya dari sekarang," ujar Jaythaneal.
 
Jakarta Scholars Symposium (JSS) adalah platform untuk siswa-siswa berbakat di Jakarta dalam menyampaikan proyek-proyek inovatif mereka yang berfokus pada solusi kreatif untuk tantangan lokal dan global. 
 
JSS berkomitmen untuk mengembangkan potensi siswa melalui pendekatan pendidikan holistik yang menggabungkan akademik, seni, olahraga, dan pengembangan karakter. Simposium ini merupakan bagian dari komitmen JSS untuk mendukung pengembangan keterampilan kritis dan kreatif siswa, serta mempromosikan kesadaran akan isu-isu global yang relevan.
 
Baca juga:  Guru Musik yang Ditemui Alan Walker Sumbangkan Pendapatan YouTube-nya ke Yatim Piatu hingga Panti Jompo

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan