Mahasiswa UI, Heiqmadinar Azzahra Nugraha raih  penghargaan World Physiotherapy Asia Western Pasific Congress 2024. Foto: UI
Mahasiswa UI, Heiqmadinar Azzahra Nugraha raih penghargaan World Physiotherapy Asia Western Pasific Congress 2024. Foto: UI

Mahasiswa UI Sabet Penghargaan di World Physiotherapy Asia Western Pasific Congress 2024

Citra Larasati • 22 Oktober 2024 14:01
Jakarta:  Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Heiqmadinar Azzahra Nugraha meraih penghargaan sebagai the best oral presenter di World Physiotherapy Asia Western Pasific Congress 2024.  Penghargaan ini berkat  artikel berjudul “Raising Awareness of Physical Activity as An Antidepressant Mechanism to Build the Golden Generation 2040: A Literature Study”.
 
Ajang ini digelar oleh Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) dengan Co-host Program Studi (Prodi) Fisioterapi Program Pendidikan Vokasi UI. Ajang tersebut juga mengusung tema Collaboration and Transformation Toward Sustainable Physiotherapy Practice”.
 
Vokasi UI menurunkan sebanyak 18 mahasiswa Prodi Fisioterapi Vokasi UI berpartisipasi sebagai pemakalah, membawakan riset yang mereka lakukan bersama dosen.  Pada pertemuan ilmiah yang merupakan salah satu yang terbesar di bidang fisioterapi, hadir para fisioterapis dari 31 negara anggota di wilayah Asia Western Pacific.

Tujuan utamanya adalah memperkuat jejaring profesional dan berbagi informasi serta temuan penelitian yang mendukung praktik fisioterapi berkelanjutan di kawasan tersebut. Agenda selama kongres diisi dengan simposium, workshop, pameran teknologi terbaru, dan presentasi ilmiah dari para praktisi internasional. 
 
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono yang turut menjadi keynote speaker dalam kongres ini, menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam pendidikan fisioterapi. “Kolaborasi dirancang untuk membina komunitas akademis yang saling terhubung yang melampaui batas geografis. Sesuai dengan tema yang diusung pada kongres tahun ini, kolaborasi yang kami lakukan tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan global tetapi juga berupaya untuk meningkatkan pengalaman pendidikan bagi mahasiswa dan dosen,” ujarnya.
 
Padang juga menjelaskan, kolaborasi ini meliputi proyek penelitian bersama, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta sertifikasi profesi fisioterapis. Selain itu, UI tengah fokus pada tiga aspek utama dalam pengembangan pendidikan fisioterapi: pengembangan Vokasi Wellness Center (VWC) sebagai teaching factory, pengabdian masyarakat melalui program Sehat Bestari, dan penguatan kerja sama internasional melalui program student mobility dan faculty mobility.
 
VWC beroperasi sebagai lingkungan belajar nyata yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman langsung di lingkungan tempat kerja, sehingga memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam skenario praktis. "Selain itu, VWC juga berfungsi sebagai laboratorium penelitian bagi dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas penelitian fisioterapi,” ujar Padang.
 
Ke depannya, menurut Padang, peran fisioterapis akan semakin penting seiring dengan meningkatnya populasi lanjut usia. “Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa temuan penelitian bersifat akademis dan relevan dengan tantangan kesehatan di dunia nyata,” tuturnya.
 
Selain itu, program Sehat Bestari yang merupakan bagian dari pengabdian masyarakat, dirancang untuk mempromosikan kesehatan melalui layanan fisioterapi berbasis komunitas. “Melalui inisiatif ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat fisioterapi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mempromosikan literasi kesehatan,” kata Padang.
 
Baca juga:   Nadiem Harap Ragam Kebijakan di Eranya Bisa Dilanjutkan Tiga Menteri Baru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan