Muhammad Abdillah Maulana, awardee Beasiswa Unggulan dan Beasiswa Pendidikan Indonesia. Foto: Puslapdik
Muhammad Abdillah Maulana, awardee Beasiswa Unggulan dan Beasiswa Pendidikan Indonesia. Foto: Puslapdik

Pemuda Inspiratif dari Tanakeke, Awardee 2 Beasiswa yang Pulang Demi Bangun Desa

Citra Larasati • 28 Desember 2022 22:29
Jakarta:  Muhammad Abdillah Maulana telah bulat tekad untuk kuliah dengan beasiswa, meraih gelar sarjana, lalu pulang membawa perubahan bagi kampung halaman.  Pemuda kelahiran 1998 ini merupakan penerima dua beasiswa, yakni Beasiswa Unggulan (BU) dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)
 
Beasiswa Unggulan telah mengantarkan Maulana lulus dari program studi Pendidikan Biologi, Universitas Islam Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.  Kemudian pada 2022, lagi-lagi Maulana menerima beasiswa, kali ini Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Studi Manajemen Pendidikan Jenjang S2 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pulang Kampung

Setelah meraih gelar sarjana dari Unismuh pada 2020, Maulana memantapkan diri untuk pulang ke kampung halamannya di Desa Minasa Baji, Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Maulana mengabdikan diri menjadi guru honorer di UPT SMP Negeri Satu Atap Lantang Peo, kampung halamannya
 
Di luar pekerjaannya sebagai guru honorer, Maulana juga memiliki niat dan komitmen menyadarkan pentingnya pendidikan kepada masyarakat Kepulauan Tanakeke melalui Komunitas Inspirasi pesisir yang didirikannya pada 2018.

Maulana merupakan bungsu dari lima bersaudara yang terlahir dari pasangan suami istri Gassing Dg Nojeng dan Malang Dg Ngona.  Gassing berprofesi sebagai nelayan dan Malang menjadi ibu rumah tangga, keduanya tidak sempat menamatkan Pendidikan sekolah dasar.

Inspirasi Pesisir

Maulana mendirikan Inspirasi Pesisir, berangkat dari keprihatinan atas rendahnya kesadaran pentingnya pendidikan di masyarakat Kepulauan Tanakeke yang saat ini berjumlah 6.000 jiwa dan bermukim di 18 pulau. Beberapa wilayah di Tanakeke masuk ke dalam wilayah 3 T.
 
Rendahnya kesadaran pendidikan didasari alasan tidak ada informasi soal pendidikan dan terkendala faktor ekonomi, serta kendala sosial lainnya.
 
“Ada yang sebenarnya mampu, namun punya prinsip, buat apa kuliah kalau di sini saja sudah bisa menghasilkan uang, apalagi kalau anaknya itu wanita. Sementara ada yang memang tidak mampu dan meminta anaknya menjadi nelayan untuk menambah penghasilan keluarga,“ paparnya dikutip dari laman Puslapdik, Rabu, 28 Desember 2022.
 
Menurut Maulana, kondisi geografis juga agak menghambat anak-anak Tanakeke untuk terus melanjutkan pendidikan. Di Kepulauan Tanakeke yang terdiri dari 18 pulau ini, memang sekolah dasar sudah ada di semua pulau, namun SMP dan SMA masih kurang, bahkan SMA saat ini baru ada dua.
 
“Sebenarnya enggak ada masalah, jarak antarpulau di sini umumnya hanya menempuh waktu sekitar 20 sampai 45 menit, bukan kendala untuk sekolah walau beda pulau,“ katanya.
 
Inspirasi Pesisir punya kegiatan memberi informasi dan motivasi kepada anak-anak muda di Kepulauan Tanakeke untuk punya semangat dan ambisi melanjutkan pendidikan. Tak hanya selesai di jenjang SMA tapi lanjut ke perguruan tinggi, serta punya semangat membangun desa.
 
Saat masih kuliah di Unismuh Makassar,  setiap liburan, Maulana pulang ke Tanakeke, berkeliling dari pulau ke pulau menggelar kegiatan kelas inspirasi. Maulana secara gencar memotivasi para siswa di jenjang SD, SMP, dan SMA untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.
 
Hal itu dilakukan Maulana sendirian, terkadang ada beberapa temannya sesama mahasiswa yang membantu.  “Saya mengenalkan mereka pada berbagai bantuan pemerintah, seperti PIP, KIP Kuliah, serta berbagai beasiswa yang digelar pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan swasta,“ ungkapnya.
 
Tak hanya itu, Maulana juga memotivasi para orang tua mengenai pentingnya peranan orang tua dalan memotivasi anak, dan sebagainya.  Untuk menarik perhatian masyarakat, Maulana menampilkan beberapa film pendek mengenai pentingnya pendidikan bagi masa depan anak dan bagaimana peran orang tua.
 
Alhamdulillah, sebelum saya melakukan ini, belum ada lulusan SMA di Tanakeke yang kuliah selain saya, kini setelah kegiatan Inspirasi Pesisir, sudah ada 8 orang yang lolos berbagai beasiswa perguruan tinggi, dan beberapa orang tua sudah mencari cari dan mengingatkan saya, bahwa anaknya ingin kuliah dan minta bantuan saya, “ujarnya.
 
Soal pendidikan bagi orang tua ini, lanjut Maulana, berkaca pada orang tuanya. Menurut Maulana, orang tuanya  sangat berpengaruh dan menjadi  motivasi terbesarnya untuk terus sekolah.  
 
“Walaupun tidak mengenyam pendidikan, tapi mereka melek terhadap pendidikan dan menganggap bahwa salah satu tujuan mulia dan mengadu nasib adalah berpendidikan, orang tua saya selalu jadi pengingat bahwasanya dengan pendidikan bisa bermanfaat bagi orang lain, “ katanya.
 
Salah satu kegiatan inspirasi pesisir yang kerap dilakukan adalah apa yang disebut SERI atau Sehari Menginspirasi.  Pada kegiatan itu, Maulana mengajak teman-temannya sesama kuliah atau yang sudah lulus dan aktivis di organisasi untuk menjadi motivator.
 
“Kegiatannya 2 kali 1 bulan dan waktunya tergantung sukarelawannya yang mau jadi narasumber.  Mereka satu hari saja di pulau dan kegiatannya sudah 8 kali kami lakukan, “ujar Maulana.
 
Melalui kegiatan inspirasi pesisir inilah, tahun 2021 lalu, Maulana terpilih sebagai Duta Inspirasi pewakilan provinsi Sulawesi Selatan pada ajang Duta Inspirasi by Indonesia Event yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga.  Pemilihan Duta Inspirasi by Indonesia event ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi generasi muda setiap daerah guna mewujudkan Indonesia Emas 2045

Bangun Kampung Halaman 

Menurut Maulana, seorang mahasiswa yang berasal dari kampung dan memperoleh peluang untuk kuliah melalui beasiswa, ketika lulus sebaiknya pulang kampung.
 
“Saya rasa dasar yang menjadikan kita kuat meraih mimpi dan cita-cita itu karena adanya dorongan besar dan motivasi yang tertanam dalam diri kita sebagai anak kampung agar bisa menunjukkan bahwa anak kampung baik dari desa pegunungan maupun anak pulau semua berhak bermimpi,“ paparnya.
 
Karena itu, Maulana memaknai perjalanan dan kesempatan berharga untuk sekolah gratis dengan beasiswa itu merupakan anugerah agar kita sebagai delegasi kampung mempelajari banyak hal dan bisa menjadi pembawa perubahan.
 
“Menurut saya, ketika tidak balik ke kampung, saya rasa kita sudah menyalahi aturan, pertama, bahwasanya kita adalah delegasi kampung yang diberikan kesempatan itu agar dapat kembali dan membawa perubahan," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan