Siswi MA Mathlaul Anwar Pasir Durung Nurul Aini, penulis 4 novel selama belajar daring. Dok Kemenag.
Siswi MA Mathlaul Anwar Pasir Durung Nurul Aini, penulis 4 novel selama belajar daring. Dok Kemenag.

Keren! Berbekal HP, Siswa Ini Terbitkan 4 Novel Selama Pandemi

Arga sumantri • 27 September 2021 11:28
Jakarta: Ada banyak cara untuk menjadi produktif di saat pandemi covid-19. Seperti yang dilakukan siswa Madrasah Aliyah (MA) Mathlaul Anwar Pasir Durung, Bungur Copong, Picung, Pandeglang bernama Nurul Aini.
 
Waktu luang selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dimanfaatkan Aini untuk menulis. Ia pun berhasil menerbitkan empat novel. Bahkan, keempat karya itu ditulis hanya dengan smartphone yang dibelikan ayahnya untuk menunjang PJJ.
 
Siswi yang memiliki nama pena Aini Rahmat itu mengaku mulai suka menulis sejak 2019, namun baru mempelajari dasar-dasarnya. Ia mulai serius menulis sejak 2020, seiring adanya kebijakan pembelajaran daring.

"Karena kan waktu luangnya banyak, kan pas ada daring. Kadang ngisi waktu luang pas selesai ulangan itu nulis-nulis," kata Aini mengutip siaran pers Kementerian Agama (Kemenag), Senin, 27 September 2021.
 
Keempat novel yang sudah terbit berjudul 'Sejarah Cinta', 'Dokter, Cita-cita, Cinta, dan Rahasia', 'Sesat' dan 'Bulan Berandal'. Aini mengaku saat ini tengah menggarap tiga novel lainnya yang sudah hampir selesai. 
 
"Ada tiga novel lagi yang sedang digarap.Yaitu, 'A Women', 'Nostalgia SMA Tahun 1990', dan 'Tragedi Gunung Karang'," tuturnya. 
 
Baca: Kisah Pengusaha Travel Sukses, Putuskan Kuliah Sarjana di Usia 58 Tahun
 
Menulis dengan ponsel, menurut Aini, cukup menyulitkan. Namun, itu tidak menyurutkan semangat karena hanya itu sarana yang dimilikinya. "Kesusahan tulisannya itu kecil, kurang leluasa kalau ngetik. Kadang pusing juga karena terlalu dekat sama mata. Susah mau koreksinya juga," ujarnya. 
 
Dalam kondisi pandemi, Aini juga merasa kesulitan dalam memasarkan produknya. Apalagi, harga buku relatif tidak murah. Tapi Aini tidak menyerah. Dia berharap, hasil menulis ini bisa ditabung untuk membeli komputer jinjing, sehingga bisa lebih leluasa dan produktif lagi dalam menumpahkan ide dan imajinasinya. 
 
"Ingin jadi lebih baik lagi, lalu ada fasilitas lebih baik lagi untuk bikin novel, seperti laptop, kacamata ultraviolet dan tempat nyaman untuk nulis. Selama ini nulis tergantung di mana saja yang nyaman, banyaknya di ruang keluarga. Enggak di kamar karena enggak punya kamar sendiri," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan