Wisudawan S2 UGM, Muhammad Qowiyul Amin. Foto: UGM
Wisudawan S2 UGM, Muhammad Qowiyul Amin. Foto: UGM

IPK Sempurna dan Lulus Dalam Waktu 1 Tahun 2 Bulan di S2 UGM, Ini Resep dari Qowi

Citra Larasati • 26 Januari 2025 10:35
Jakarta:  Muhammad Wowiyul Amin menjadi satu dari tujuh lulusan magister yang meraih indeks prestasi kumulatif sempurna, yakni 4.00.  Di hari itu, Kamis, 23 Januari 2025, sebanyak 841 mahasiswa program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) diwisuda, di mana 691 lulusan diantaranya adalah lulusan magister.
 
Selain IPK sempurna, Qowi berhasil lulus dari program studi Magister Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi UGM dalam waktu singkat. Yakni 1 tahun 2 bulan, jauh di atas rata-rata mahasiswa lain yang memiliki waktu lulus 2 tahun 2 bulan.
 
Bagi Qowi, tidak ada resep khusus, apalagi rahasia untuk pencapaiannya tersebut. “Aku sendiri tidak punya cara tertentu untuk mengatur waktu, tetapi ketika ada tugas yang diberikan dari dosen, sebisa mungkin segera dikerjakan dan memberikan yang terbaik sebisa mungkin,” kata  Qowi dilansir dari laman UGM, Minggu, 26 Januari 2025.

Namun menurut alumnus S1 UGM ini, ada fase penting dalam masa kuliah yang harus diperhatikan mahasiswa.  Yakni persiapan di awal perkuliahan dengan menetapkan target-target capaian yang ingin dilakukan agar bisa melakukan estimasi waktu kelulusan.
 
Menjadi mahasiswa UGM, kata Qowi, merupakan salah satu impiannya yang bahkan telah ia rintis sejak kecil.  Ketertarikannya pada prodi yang ia tekuni tersebut muncul sebab Qowi ingin lebih lanjut mempelajari farmasi sosial dan manajemen, yang mana UGM menjadi pionir di bidang tersebut.
Baca juga:  Lulus S2 di Usia 22 Tahun dan Kuliah Hanya 14 Bulan di UGM, Sini Aldino Spill Caranya

Menimba ilmu di UGM memberikan banyak pelajaran bagi Qowi.  Seperti mampu mengenalkannya pada banyak mahasiswa dari berbagai penjuru indonesia dan memperluas jejaring.
 
“Saya juga bisa kenal dengan dosen-dosen pengampu yang sangat mumpuni di bidangnya dan tentunya sumber daya serta fasilitas yang amat memadai,” imbuhnya.

Terbitkan Artikel di Jurnal Scopus

Selama kuliah Qowi dapat memaksimalkan fasilitas yang disediakan dengan berhasil mempublikasikan artikel jurnal di Scopus dan sampai ikut konferensi di Thailand. Qowi menuturkan, ia diajak salah satu dosen untuk mengikuti konferensi tersebut.
 
Pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang menyenangkan baginya, sebab dapat menambah wawasan terkait penelitian di kancah global serta mendapat teman-teman yang selalu produktif.
 
Namun perjalanan studi Qowi ini juga bukannya tanpa liku. Menurutnya, masa awal perkuliahan dilalui dengan berat ketika harus catch-up dengan tugas-tugas yang diberikan sekaligus harus mempunyai satu publikasi yang accepted.
 
“Di sisi lain aku juga harus nyiapin topik penelitian yang linear antara tesis dengan disertasi,” imbuhnya.
 
Semua itu berhasil dilewati Qowi dengan baik. Kini ia sedang melanjutkan fokusnya pada studi doktoral yang telah ia tempuh selama dua semester sebagai bagian dari program fast track. Ia berharap agar dapat lulus tepat waktu, punya publikasi, dan tahapan risetnya dilancarkan.
 
Untuk itu, Qowi berbagi pesan kepada teman-teman mahasiswa yang ingin mendapatkan IPK sempurna untuk mempersiapkannya dari awal perkuliahan. “Pas awal-awal dosen menjelaskan mata kuliah harus tahu komponen penilaiannya sehingga dapat memperkirakan caranya dapat nilai A harus bagaimana, kemudian aktif di kelas dan banyak-banyak berdiskusi,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan