Arnia Fatmawati Mirsanda bersama Ayahanda, Arman. Foto: UGM
Arnia Fatmawati Mirsanda bersama Ayahanda, Arman. Foto: UGM

Kisah Arnia, Putri Buruh Tani dari Aceh Jadi Maba di Teknik Nuklir UGM

Citra Larasati • 01 Agustus 2024 19:48
Jakarta:  Raut bahagia tampak pada wajah Arnia Fatmawati Mirsanda, 17 tahun usai mengikuti rangkaian pembukaan PIONIR Gadjah Mada di lapangan Pancasila.  Berbalut jas almamater, Nia, biasa menceritakan kegiatannya di hari pertama sebagai mahasiswa baru Program Studi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UGM
 
Nia menjadi salah satu dari 10.678 mahasiswa baru yang diterima di Universitas Gadjah Mada pada 2024 dan wajib mengikuti kegiatan PIONIR sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. PIONIR Gadjah Mada merupakan kegiatan pembelajaran, pengenalan, penggalian potensi, dan orientasi untuk mendidik calon pemimpin muda yang memiliki visi seiring dengan nilai-nilai ke-UGM-an, dan akan berlangsung hingga 3 Agustus nanti.
 
Ayah Nia, Arman, 45 tahun bekerja sebagai buruh tani di Desa Lhang, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Arman yang lulusan jenjang SMP ini bekerja sebagai buruh tani harian lepas yang menggarap lahan sawah orang lain.

Sedangkan ibunda Nia, Muasiah, 43 tahun merupakan Ibu Rumah Tangga yang terkadang membantu suaminya jika ada panggilan kerja. “Penghasilan tiap bulan tidak menentu, terkadang 700ribu, bisa sampai satu juta kalau sedang banyak yang butuh tenaga buruh,” kata Arman, dilansir dari laman UGM.
 
Di sela-sela meladang, Arman sesekali juga menyambi sebagai buruh bangunan untuk menyambung hidup istri dan anak-anaknya.  Dari pekerjaan tidak tetap inilah, Arman memenuhi kebutuhan sekolah bagi kedua anaknya.
 
Beruntung bagi Arman, Nia anak sulungnya memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang baik di sekolah. Selain pernah menjabat sebagai Ketua OSIS, Nia juga pernah terpilih menjadi Duta Pelajar Kamtibmas se-Kabupaten Aceh Barat Daya, serta menjuarai Lomba Desain Poster FLS2N tingkat Kabupaten.
 
“Tadinya saya tidak yakin kalau Nia bisa kuliah di UGM. Selain keterbatasan ekonomi, saya tidak bisa membayangkan kalau dia merantau ke Pulau Jawa sendirian. Kami tidak punya sanak saudara dan kenalan di Jogja,” tutur Arman.
 
Namun pandangan Arman berubah, setelah Nia mendapatkan beasiswa.  Kini ia mendoakan Arnia dapat menjalani kuliah dengan baik dan lulus tepat waktu.
 
Ia pun mengikuti kegiatan Temu Orang Tua Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan Tahun Akademik 2024/2025 di Grha Sabha Pramana.  “Ternyata ada banyak mahasiswa baru yang dapat beasiswa seperti Nia. Terima kasih UGM sudah memberikan kesempatan ke anak-anak tidak mampu ini untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya.
 
Sama seperti mahasiswa penerima Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen (UKT 0) lainnya, Nia, lulusan SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya ini akan dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah.
 
Nia diterima di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Nuklir melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP). “Masih tidak menyangka bisa diterima di UGM, apalagi SMA saya dulu bukan termasuk jajaran top 1000 sekolah terbaik di Indonesia,” ucapnya riang.
 
Memiliki keinginan untuk merubah nasib keluarga, pilihannya ke UGM tidaklah mudah karena harus melalui perdebatan dengan sang ayah tercinta. “Karena ayah tidak mau saya putus kuliah di tengah jalan, ayah lebih memilih saya kuliah di Aceh saja,” kata Nia
 
Beasiswa yang ia peroleh semakin mengobarkan semangatnya untuk lulus kuliah tepat waktu, meskipun kuliah di Teknik Nuklir terhitung antimainstream bagi sebagian orang awam. “Banyak yang berpikir kalau nuklir itu tidak baik, padahal penggunaan teknologi nuklir itu luas sekali, mulai dari pembangkit daya, radiasi dalam dunia industri, hingga radiologi klinik untuk diagnosa medis,” tutur Nia. 
 
Keinginannya untuk memperdalam ilmu nuklir dikarenakan hobi membaca yang ia tekuni semenjak sekolah dasar dan ia mulai terpapar dengan banyak informasi terkait nuklir semenjak SMA. Dia pun berdoa agar bisa bekerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) atau industri lain yang terkait dengan teknik nuklir untuk memajukan teknologi nuklir di Indonesia.
 
Baca juga: Teknik Nuklir, Jurusan Langka yang Prospek Kerjanya Luas

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan