Sehingga tidak adanya kemauan dari guru tersebut untuk memanfaatkan dan mengintegrasikan teknologi Informasi dengan pembelajaran. ?Solehuddin mengatakan, padahal dewasa ini perubahan zaman begitu pesat, dinamis dan cepat dengan segala perubahan dan kemajuan teknologi Informasinya.
Akses dan kesenjangan teknologi menjadi pusat perhatiannya, karena hal tersebut berdampak terhadap pendidikan. Di satu sisi, lanjutnya, siswa mendapatkan informasi yang berlebihan secara instan tanpa adanya saringan keamanan, sehingga membuat minat baca dan semangat belajar siswa rendah.
Dengan demikian, tantangan pendidikan saat ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Tantangannya tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi di luar pun terjadi, juga di mana-mana.
Tentunya hal tersebut menuntut kita untuk segera beradaptasi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian, sehingga sebagai guru profesional dituntut untuk belajar dengan cepat untuk selalu bisa mengadaptasikan diri dengan berbagai perubahan dan tantangan tersebut,” kata Solehuddin, saat Upacara Pengambilan Sumpah Profesi bagi Lulusan PPG UPI Tahun 2023, dilansir dari laman UPI, Jumat, 12 Januari 2024.
Solehuddin berharap ada perubahan paradigma pembelajaran, sesuaikan metodenya dengan memanfaatkan teknologi secara efektif dan buat media pembelajaran yang menarik. Pahami karakter siswa dan lakukan kolaborasi antara guru dengan siswa.
Dalam kesempatan tersebut, rektor UPI mengucapkan selamat kepada seluruh peserta PPG karena telah selesai melaksanakan seluruh rangkaian program PPG. Predikat guru profesional sudah digengam, kini saatnya tinggal bagaimana mewujudkan dan mengimplementasikan ilmunya di lapangan.
”Ujian formal sudah dilalui dengan diselenggarakannya Upacara Sumpah Profesi Guru di UPI yang diikuti oleh 2644 peserta, berikutnya adalah melaksanakan ujian yang sesungguhnya, yang akan dihadapi nanti setelah kembali ke sekolah. Oleh karena itu, lulus dari UPI hanya sebagai simbol secara formal bahwa anda sudah menjadi guru profesional, tetapi sesungguhnya yang namanya belajar itu tidak pernah ada waktunya," terangnya.
Belajar hendaknya setiap saat dan menjadi pembelajar yang cepat, kata Solehuddin, sebab kalau tidak, guru akan ketinggalan oleh murid-murid. Oleh karena itu, kata Solehuddin, selepas kegiatan ini tidak lantas istirahat, tidak ada waktu untuk beristirahat, tapi justru harus selalu melakukan pengembangan yang berkelanjutan kapanpun dan dimanapun bertugas.
Jika malas melakukan pengembangan diri, jika malas melakukan pembelajaran sepanjang hayat, maka bisa dipastikan akan pensiun sebelum waktunya karena mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
“Tentu saja, bagaimanapun juga anda adalah alumni Universitas Pendidikan Indonesia. Saya sebagai Rektor UPI berpesan agar anda selalu menjaga nama baik almamater dimanapun dan dengan siapapun anda bekerja," terangnya.
Jadi, di samping berupaya bersungguh-sungguh dengan niat baik yang sungguh-sungguh, dan terus melakukan upaya-upaya pembelajaran sendiri, tentu yang namanya membangun jejaring apakah dengan internal maupun eksternal sekolah itu merupakan sesuatu yang harus tersu dilakukan. "Dengan demikian, diharapkan kita menjadi guru yang kompeten, guru yang adaptif dengan berbagai macam perubahan dan tantangan zaman,” harapnya.
Baca juga: ITB Fasilitasi Guru di Cirebon Tempuh S2 Bidang Sains |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id