"Sedangkan jumlah guru di SD sebanyak 44 osrang, SMP 198, SMA 101, serta SMK berjumlah 171 orang," kata Mathius dikutip dari laman Antara, Kamis, 30 Juni 2022.
Mathius menuturkan jumlah kekurangan tenaga guru tersebut sama dengan 2021. Padahal, saat itu pihaknya telah mengontrak ratusan pengajar untuk menutup kekurangan, namun pada 2022 masih saja terjadi kekurangan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mungkin ada data kami yang tidak valid karena jumlah kekurangan guru di mana jumlah di 2021 itu sama dengan 2022," ujar dia.
Pihaknya berharap ke depan dinas terkait bisa menyiapkan data valid tenaga guru di Kabupaten Jayapura. Hal itu untuk memastikan semua kekurangan dan kebutuhan jumlah pengajar di bumi 'kenambai umbai' tersebut.
"Sehingga, tidak terjadi data yang tumpang tindih dalam membuat kebijakan belum lagi terkait kewenangan mengelola SMA dan SMA yang akan kembali ke Kabupaten," kata dia.
Dia menjelaskan kekurangan tenaga guru menjadi perhatian semua pihak. Mathius mengatakan menjadi seorang pengajar baik itu kontrak ataupun honorer tidak masalah, terpenting pendidikan terbaik bagi anak-anak generasi Papua.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Ted Mokay menyebut kebutuhan tenaga guru di wilayah itu mengikuti angka kelahiran. Setiap tahun ada kenaikan dan penerimaan siswa baru.
"Minimal jumlah penambahan tenaga guru setiap tahun mencapai 30 orang yang bisa disebarkan di setiap jenjang pendidikan seperti tenaga guru kelas pada SD di mana setiap sekolah harus tersedia enam guru belum lagi tenaga guru sesuai mata pelajaran dan jenjang kelas serta jenjang pendidikan," kata dia.
Baca juga: Survei: Guru Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka, Sebatas Penuhi Kewajiban |