Kondisi pembelajaran di masa sulit ini pun tidak berlangsung secara normal dan terpaksa digelar secara jarak jauh, baik itu luring maupun daring. Banyak pilihan untuk menyerah pada keadaan tersebut, namun semua pihak baik siswa, orang tua, hingga guru memilih untuk bangkit dan melanjutkan bakti dan tugasnya.
Dalam peringatan HGN tahun ini, Medcom.id melakukan wawancara khusus dengan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril untuk memotret capaian juga rencana pemerintah dalam dalam meningkatkan peran guru di masa pandemi. Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
T: Tema apa yang Kemendikbud ambil untuk peringatan HGN 2020 dan apa makna dari tema tersebut?
J: Tema yang diambil adalah “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar”. Tema ini bermakasud memotivasi dan membangkitkan semangat guru untuk terus berjuang mengupayakan kelanjutan pembelajaran kepada anak-anak Indonesia dengan semua keterbatasan, serta terus mewujudkan program-program kebijakan Kemendikbud, Merdeka Belajar.
T: Bagaimana menyinergikan tema HGN ini hingga ke daerah?
Kemendikbud juga mengimbau agar instansi pusat, daerah, satuan pendidikan, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat menyelenggarakan dan memperingati serta memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun 2020 secara kreatif. Kemudian juga menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat covid-19, mendorong pelibatan dan partisipasi publik, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19.
T: Tahun-tahun sebelumnya HGN dirayakan secara besar-besaran, mengundang para guru dari seluruh Indonesia untuk berkumpul di stadion dan sebagainya. Perayaan tahun ini di tengah pandemi, sepert apa agendanya?
J: Peringatan HGN kali ini memang dilakukan di tengah suasana keprihatinan dalam masa pandemi covid 19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran (SE) dengan nomor 115583/MPK.A/TU/2020 berisi pedoman peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2020 di tengah masa pandemi covid-19.