Ilustrasi Merdeka Mengajar. DOK Kemendikbud
Ilustrasi Merdeka Mengajar. DOK Kemendikbud

Platform Merdeka Mengajar Dorong Akses Pengembangan Kualitas Guru

Renatha Swasty • 17 Oktober 2022 10:51
Jakarta: Platform Merdeka Mengajar sangat membantu guru-guru. Utamanya, mendorong pengembangan kualitas guru. 
 
Hal ini diungkap guru SMA Negeri 1 Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, NTT, Elsa Nofarita Haumeni. Dia mengaku senang dapat mengikuti perkembangan pendidikan melalui fitur-fitur, seperti pelatihan mandiri dan mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.
 
Elsa juga sering mendapatkan inspirasi dari fitur ‘Bukti Karya’ yang diunggah oleh rekan-rekan guru di seluruh Tanah Air. “Saya merasa platform Merdeka Mengajar membantu saya yang berada di daerah ini supaya tidak tertinggal informasi dan perkembangan yang bisa saya terapkan di kelas sehingga murid-murid saya juga bisa belajar dengan maksimal,” ucap Elsa dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Oktober 2022.  

Hal itu juga dirasakan guru Matematika di SMP Negeri 9 Satu Atap Belimbing, Kabupaten Melawi Kalimantan Barat, Muhamad Firman. Dia mengaku Kurikulum Merdeka sangat memudahkan pengajar di daerah 3T karena dapat menyesuaikan dengan situasi belajar mengajar.
 
Firman mengaku bisa mengatur waktu dan menyesuaikan pembelajaran karena murid-muridnya sangat berbeda dengan di kota. Apalagi, didukung dengan adanya Kurikulum Merdeka, dia bisa merasakan kebebasan berinovasi menyesuaikan kondisi dan tantangan yang ada.
 
"Untuk menggunakan platform Merdeka Mengajar, memang sejujurnya kami sulit karena terbatas jaringan, tetapi fitur-fiturnya memang sangat membantu kami dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Meskipun sinyal cukup sulit, tetapi guru-guru di sini tetap bersemangat dan tidak kalah dengan di kota,” papar dia. 
 
Firman mengaku tidak masalah harus naik ke atas bukit atau jalan ke daerah yang ada sinyal untuk membuka, mengunggah bukti karya, atau mengunduh dulu materi perangkat ajar untuk kemudian dipakai di dalam kelas.
 
Sementara itu, guru SMP Negeri 2 Soe, NTT, Muhammad Arifoeddin mengakui guru-guru di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT sangat terbantu dengan platform Merdeka Mengajar. Sebab, menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
 
Salah satu fitur dalam platform Merdeka mengajar yang disukai Arif ialah Perangkat Ajar. Fitur itu dapat digunakan oleh Guru dan Tenaga Kependidikan dalam mengembangkan diri. Selain itu, ada perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. 
 
“Fitur asesmen murid yang dikembangkan dapat membantu guru dan tenaga kependidikan dengan cepat melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi sehingga pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik,” papar Arif. 
 
Arif menyebut platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi kapan pun dan di mana pun guru berada.
 
Sementara itu, guru SMP Negeri 2 Manokwari, Papua Barat, Dolfanweik Hukom, menyampaikan fitur Pelatihan Mandiri di platform Merdeka Mengajar benar-benar melatih dirinya konsisten menyelesaikan menu pelatihan tanpa paksaan atau tekanan. 
 
“Saya juga dapat belajar dari guru hebat lainnya di Indonesia melalui Video Inspirasi, Karya Nyata, dan Komunitas Belajar cukup melalui ponsel saya. Tentunya ini juga menjadikan saya semakin tertantang dan terbantu secara kreatif untuk menggerakkan komunitas di daerah saya,” ucap dia. 

Platform Merdeka Mengajar untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka

Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang diluncurkan bersama Kurikulum Merdeka pada awal 2022 telah membantu lebih dari 1,8 juta guru untuk terus belajar, mengajar dengan lebih baik, dan berkarya. Produk-produk dalam platform Merdeka Mengajar disediakan untuk membantu guru menerapkan pembelajaran paradigma baru, baik dengan menyediakan referensi pengajaran maupun melalui peningkatan kompetensi.
 
“Tidak hanya guru di kota-kota besar maupun daerah yang secara infrastruktur jaringan sudah mapan, kami juga bangga melihat antusiasme guru di daerah 3T untuk memaksimalkan fitur-fitur platform Merdeka Mengajar,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Kemendikbudristek Hasan Chabibie. 
 
Hasa mengungkapkan dari pantauan sudah ada 100 ribu akun belajar.id teraktivasi dari daerah 3T di Indonesia. Sementara itu, 29 ribu guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar dan 20 ribu guru aktif menggunakan lima menu utama di platform Merdeka Mengajar.
 
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada guru yang pantang menyerah dan antusias memaksimalkan platform Merdeka Mengajar seperti Bapak Firman di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat,” kata Hasan. 
 
Dia mengakui keterbatasan sinyal menjadi tantangan. Hasan menyebut dari sisi teknologi, aplikasi Merdeka Mengajar sudah dirancang supaya lebih ringan ketimbang aplikasi serupa. 
Sehingga, setiap guru dengan berbagai tipe ponsel pintar bisa lebih mudah mengunduh dan mengoperasikan platform Merdeka Mengajar. 

Kemendikbudristek dorong semangat guru memaksimalkan fitur platform Merdeka Mengajar

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, mengatakan dulu guru-guru sangat tergantung dengan diklat maupun kegiatan resmi dari pusat untuk belajar. Namun, kini keberadaan platform Merdeka Mengajar memampukan guru untuk belajar dan berlatih mandiri. 
 
"Sehingga menjadi solusi efektif untuk menjembatani tantangan jarak dan waktu,” ungkap dia. 
 
Salah satu guru, Elsa Nofarita dari Kupang NTT, sangat terbantu dengan fitur Bukti Karya. Sebab, memungkinkan jutaan guru se-Indonesia dapat saling berhubungan untuk saling menginspirasi.
 
“Hingga saat ini, capaian menu Bukti Karya di platform Merdeka Mengajar sudah mencapai lebih dari 80 ribu karya yang sudah diunggah oleh lebih dari 30 ribu guru dari berbagai provinsi. Ini adalah bukti positif semangat Merdeka Belajar sudah benar-benar menjadi gerakan yang menular dan berdampak positif di berbagai daerah di Indonesia.” ujar Nunuk.
 
Di dalam fitur Bukti Karya, guru dapat mengunggah hasil karya seperti bahan ajar, praktik pembelajaran, modul ajar, praktik baik, kepemimpinan sekolah, serta karya lainnya yang diciptakan mandiri untuk bisa dimanfaatkan guru lainnya. 
 
Dalam rangka meningkatkan kualitas Bukti Karya yang dihasilkan guru, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan Pekan Bukti Karya pada 8 hingga 12 Agustus 2022 secara daring dan dilanjutkan luring pada 5 hingga 7 September 2022.
 
Dari ribuan karya yang diunggah dalam Bukti Karya selama periode dua minggu, akhirnya terpilih 45 peserta berdasarkan empat kategori. Kategori pertama, yakni inspiratif untuk karya yang paling banyak dilihat. Kategori kedua, kepopuleran karya yang paling banyak dibagikan.
 
Selanjutnya, kategori ketiga, kebermanfaatan karya yang paling banyak disimpan atau diunduh, serta kategori keempat, gotong royong untuk karya yang paling banyak diunggah oleh perwakilan komunitas belajar pada suatu provinsi. Rencananya, karya-karya inspiratif ini juga akan dipamerkan pada peringatan Hari Guru Nasional akhir November mendatang.
 
Baca juga: Nadiem: 1,2 Juta Pendidik Manfaatkan Platform Merdeka Mengajar 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan