"Saya berharap guru yang terpilih tersebut menjadi bagian dari pelopor pembaruan sistem pembelajaran di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Habibul Fuadi di Padang, Rabu, 17 November 2021.
Menurut dia, program Guru Penggerak merupakan upaya meningkatkan kualitas guru diikuti ribuan guru di Indonesia dengan seleksi yang cukup ketat dan dilakukan secara daring. Ia mengemukakan, yang menjadi salah satu fokus dari program Merdeka Belajar adalah menghilangkan diskriminasi di sekolah dalam berbagai bentuk.
"Kemudian mencegah terjadinya perundungan dan semua anak harus diberikan layanan individual sesuai dengan potensi yang dimiliki," ujarnya.
Ia menilai hal ini dilakukan karena setiap anak punya keunggulan yang berbeda sehingga tidak bisa diperlakukan sama. "Guru harus paham, ada anak yang kuat visual, kuat pendengaran hingga kinestetik," ujarnya.
Baca: PGRI Ungkap Penyebab Lambatnya Transformasi Guru
Makanya, guru diminta membuat ulang kegiatan perencanaan pembelajaran, disesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing. Tidak hanya program Guru Penggerak, saat ini juga ada program Sekolah Penggerak diikuti 15 sekolah, terdiri atas dua TK, sembilan SD dan empat SMP.
"Seleksinya juga cukup ketat secara nasional karena bersaing seluruh kabupaten dan kota di Indonesia," kata dia.
Kemudian ada lagi Organisasi Penggerak, yaitu lembaga pegiat pendidikan masyarakat diberi kepercayaan membina guru dan di Padang ada 700 guru yang terlibat.
Ia menyampaikan mengapa pemerintah pusat fokus dengan guru karena inti dari kualitas pembelajaran itu guru. "Kalau bangun sekolah sebentar, ada uang ada tanah dua bulan selesai satu kelas, tapi kalau guru butuh waktu lama," ujarnya.
Salah satu Sekolah Penggerak di Padang adalah SMP Negeri 30 Padang dengan program pembentukan agen antiperundungan, mencegah terjadinya perisakan di sekolah. "Kami mengukuhkan 30 pelajar sebagai agen antiperundungan yang dibekali bimbingan teknis antiperundungan selama lima pekan," kata Kepala SMPN 30 Padang Revianti.
Baca: Transformasi Pendidikan Mesti Terintegrasi, Tak Cuma Dibebankan pada Guru Penggerak
Menurut dia, ide membentuk agen antiperundungan di kalangan siswa merupakan salah satu program yang dilaksanakan setelah SMPN 30 Padang ditetapkan sebagai salah satu Sekolah Penggerak oleh Kemendikbud.
"Kami ingin lingkungan sekolah bebas dari perundungan, baik di kalangan siswa hingga dari guru ke pelajar," ujar Revianti.
Ia memberi contoh, terkadang dalam keseharian perundungan kerap tidak disadari dengan alasan bercanda. Termasuk, ketika guru mengatakan kepada pelajar kenapa bodoh sekali, jika itu di depan umum, maka masuk kategori perundungan.
"Oleh sebab itu kami ingin mengubah pola pikir bahwa tidak boleh melakukan perundungan di sekolah dengan alasan apapun," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id