Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan berbasis hasil penelitian pemodelan desain purwarupa untuk emergency shelter yang telah dilakukan pada Maret-November 2021. Program ini juga berhasil mendapatkan hibah penelitian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ketua Tim Pelaksana Gregorius Sri mengungkapkan, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menghasilkan desain aplikatif dan model mock up purwarupa (prototype) inclusive emergency medical shelter yang sesuai dengan situasi kebencanaan. Terutama, konteks bencana alam yang terjadi di daratan yang kering seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, dan bencana kekeringan.
"Dan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat terdampak bencana, termasuk kelompok rentan dan kaum disabilitas," kata Gregorius dalam keterangannya, Jumat, 24 Desember 2021.
Baca: CEO Media Group Kisahkan Perjuangan Calon Penerima Beasiswa OSC
Sementara itu, salah satu anggota tim Adimas Kristiadi menambahkan, kajian teknis yang dihasilkan telah mencapai keluaran berupa desain shelter yang fleksibel atau mudah dalam bongkar-pasang. Kemudian, mudah dalam transportasi sekaligus mampu mengakomodasi kebutuhan ruang untuk tindakan medis dalam dimensi yang ergonomis tetapi efisien.
Substansi utama hasil penelitian ini, kata dia, adalah model terintegrasi antara aspek teknis. Berupa desain sistem konstruksi dengan aspek ergonomi ruang yang didasarkan pada kebutuhan dasar ruang untuk tindakan medis.
Desain konstruksi shelter telah diuji kekuatannya dengan analisis perilaku struktur rangka menggunakan software aplikasi SAP2000. Tema inklusif sendiri merupakan aspek tambahan yang mengarahkan desain ergonomis yang bersifat universal.
"Hal ini dimaksudkan untuk memperluas segmentasi pengguna yang bisa meliputi kelompok rentan (lansia, ibu hamil dan anak-anak) dan kelompok penyandang disabilitas tertentu seperti tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News