Guru besar Ilmu Teologi UKDW Profesor Yahya Wijaya. Foto: Humas UKDW.
Guru besar Ilmu Teologi UKDW Profesor Yahya Wijaya. Foto: Humas UKDW.

Dies Natalis ke-59, UKDW Kukuhkan Satu Guru Besar Baru

Arga sumantri • 03 November 2021 14:13
Yogyakarta: Dies Natalis ke-59 Duta Wacana menjadi momen yang spesial bagi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Dalam upacara dies natalis tahun ini, juga dilaksanakan Pengukuhan Yahya Wijaya sebagai Guru Besar bidang ilmu Teologi. 
 
Yahya menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Profitability, Solidarity, Sustainability Tinjauan Teologi Publik tentang Kewirausahaan Lestari'. Yahya menyebutkan ada tiga variabel yang diinteraksikan dalam studi ini yakni entrepreneurship, ekologi, dan teologi. 
 
"Tinjauan teologi publik menempatkan teologi dalam narasi publik dimana teologi berjumpa dan bernegoisasi dengan sumber-sumber kearifan dan pengetahuan lain," tutur Yahya melalui keterangan tertulis, Rabu, 3 November 2021.

Yahya menjelaskan krisis lingkungan telah menjadi masalah global yang menuntut respons serius dari semua kalangan. Respons dari pemerintah, badan kerja sama antarnegara, lembaga swadaya masyarakat, dan kaum intelektual disampaikan dalam bentuk kajian-kajian ilmiah, kesepakatan atas protokol ekologis, standarisasi industri, dan kebijakan afirmatif. 
 
Baca: Peringati Sumpah Pemuda, UKDW Gelar Seminar Nasional
 
Sementara, pasar menyatakan responsnya sendiri dalam bentuk penyediaan produk-produk konsumer ramah lingkungan, bahan kemasan daur ulang, produk energi terbarukan, digitalisasi (mengurangi penggunaan kertas), serta edukasi konsumen melalui produk hiburan dan pariwisata. 
 
"Dalam hal ekologi, teologi publik perlu memperhitungkan kewirausahaan lestari sebagai praksis yang berupaya mendamaikan unsur-unsur profitability, solidarity, dan sustainability," terangnya.
 
Pada kesempatan ini, Rektor UKDW Henry Feriadi menyampaikan perkembangan UKDW kurun waktu 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2021. UKDW sedang menyiapkan diri sebaik mungkin supaya semester depan dapat memulai proses hybrid learning. 
 
Selama rentang waktu tersebut, kata dia, UKDW juga mendapatkan banyak hibah dari Dikti seperti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi (KSKI), Inclusive Education, Pusat Karir dan Tracer Study (PKTS).
 
Sementara, itu bentuk pembelajaran MBKM yang sudah berjalan di UKDW diantaranya kampus mengajar, program bangkit, bina desa, magang industri, dan proyek kemanusiaan. 
 
"Ini semua kita lihat sebagai tantangan, agar kampus tidak hanya sekadar mengurung diri tapi juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mahasiswa mengembangkan diri dan belajar di luar kampus," kata Henry.
 
Rektor menyebutkan di tahun ini banyak mahasiswa UKDW yang menunjukkan prestasinya, baik dalam bidang akademis maupun non akademis. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UKDW meskipun dalam keadaan terbatas, masih mempunyai semangat dan keinginan untuk menunjukkan prestasi dan berkompetisi. 
 
"Yang membanggakan, tahun ini Tim PKM UKDW masuk ke PIMNAS ke-34. Menjadi sejarah baru, pertama kali UKDW meloloskan mahasiswa untuk bisa bersaing sampai PIMNAS," ujar Henry. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan