Lalu, melakukan penelitian dan pelatihan mengenai sustainability di bidang industri kreatif. Selanjutnya, menjual produk-produk hasil olahan limbah padat sisa produksi dan produk-produk sustainable lain di bidang industri kreatif.
"Sesegera mungkin kami akan mulai melakukan pelatihan bagi UMKM sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Kepala CoS, Yoanita Tahalele, dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 November 2022.
Yoanita menyebut dosen dan mahasiswa School of Creative Industry bakal membuat banyak karya. Peluncuran CoS menyusul hibah matching fund KedaiReka dari Kemendikbudristek.
Sebelummya, untuk mendapat hibah mereka memanfaatkan material sisa produksi atau limbah padat sisa produksi aksesoris yang memiliki nilai komersial tinggi. "Sehingga tidak memerlukan biaya tinggi dalam pembuatan produk dan juga mengurangi limbah padat perusahaan,” tutur dia.
Pihaknya juga mempunyai program yang melibatkan pemerintah, universitas, mahasiswa, dan partner perusahaan. Kampus juga membantu mahasiswa berpikir kritis dan dapat menciptakan design kreatif, inovoatif, sustainable, dan bernilai komersial tinggi.
Lalu, membantu perusahaan menyelesailan masalah mereka dalam mengurangi dan memanfaatkan limbah padat sisa produksi. Soft launching Center of Sustainability diawali seminar dengan narasumber seorang alumni yang sudah berkiprah membuat brand sustainable dari kulit jagung. Bahkan, sempat menang dalam ajang Lomba fashion desain nasional.
Dekan dari School of Creative industry Astrid berharap CoS dapat menjadi badan penggerak konsep-konsep sustainability. Serta menjadi mitra industri dan pemerintah baik pada level Jawa Timur maupun Indonesia.
| Baca juga: Dapat Hibah Matching Fund Kedaireka, Universitas Ciputra Luncurkan Center of Excellence |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
