Tim tersebut terdiri atas Rosalia Natasha, Manuel Vallancio N, Hedwig Ghenis KP, dan Steven Singging S. Kelompok ini pun fokus dalam hal budidaya, teknologi, pemasaran hingga rekapitulasi berkelanjutan.
Melihat peluang yang ada, tim ini lantas mengajukan proposal berjudul Wirausaha Budidaya Lobster Air Tawar Griya Pakem Jogjakarta dan berhasil meraih hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk mendorong dan mencetak mahasiswa untuk menjalankan dan mengembangkan wirausaha serta meningkatkan program kewirausahaan di perguruan tinggi.
Rosalia Natasha selaku ketua tim menyampaikan lobster air tawar bisa dibudidayakan pada lahan minimalis dengan maksimal tebar 30 ekor per 1 meter persegi. Hal ini memberikan keuntungan untuk pembudidaya dalam memanfaatkan lahan yang ada.
“Bulan Juni 2021 lalu, kami mulai menggunakan lahan menganggur milik keluarga saya, dua kolam tanah berukuran 70 meter persegi di Dero Wetan, Harjobinangun, Pakem, Sleman,” tuturnya.
Kebutuhan konsumen terhadap lobster air tawar terbagi dalam tiga kategori yakni untuk konsumsi, pembudidaya lanjutan, hingga hewan hias. Dari tiga kategori konsumen yang ada, permintaan pasar lokal masih tinggi sehingga menjadikan budidaya lobster air tawar memiliki peluang pemasaran yang cukup besar.
Selain dalam pasar nasional, budidaya lobster air tawar juga bisa dikembangkan untuk menjangkau pasar ekspor. Bisnis budidaya lobster air tawar ini adalah bisnis unik yang masih sedikit dirambah oleh pembudidaya.
"Selain dapat memanfaatkan lahan minimalis, menambah income, bisnis ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar untuk menjadi bagian dalam meningkatkan ketahanan pangan dalam budidaya perikanan,” pungkas Rosa.
Baca juga: UKDW Teken MoU dengan KPK, Siap Kolaborasi Pendidikan Antikorupsi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News