Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan pertemuan dengan Chairman CATL for Resource Affairs, Li Changdong.
Pertemuan ini membahas kelanjutan investasi CATL untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) nasional.
"Kami berdiskusi terkait tindak lanjut rencana investasi ekosistem terintegrasi baterai kendaraan listrik yang bekerjasama antara Contemporary Amperex Technology (CATL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam membangun pabrik sel baterai di Indonesia," tulis di kolom takarir Instagram erickthohir.
"Kerja sama ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai pusat global untuk kendaraan listrik di Asia Tenggara."
Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa perusahaan produsen baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), ditargetkan mulai memproduksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia paling lambat pada Maret 2026.
“Mereka (CATL) mengharapkan itu paling lambat Maret 2026 sudah berproduksi di Indonesia,” kata Yuliot dikutip dari Antara.
Yuliot memastikan investasi CATL tetap berjalan dengan kapasitas produksi sebesar 15 GWh. Namun, untuk tahap awal pada 2026, CATL akan memulai produksi sebesar 7,5 GWh, atau separuh dari kapasitas total yang direncanakan.
“Ini tahap pertama sudah mendapatkan persetujuan (dari Pemerintah China) 7,5 GWh,” kata Yuliot pula.
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (
BUMN),
Erick Thohir, bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (
ESDM),
Bahlil Lahadalia, melakukan pertemuan dengan Chairman
CATL for Resource Affairs, Li Changdong.
Pertemuan ini membahas kelanjutan investasi CATL untuk mendukung ekosistem
kendaraan listrik (EV) nasional.
"Kami berdiskusi terkait tindak lanjut rencana investasi ekosistem terintegrasi baterai kendaraan listrik yang bekerjasama antara Contemporary Amperex Technology (CATL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam membangun pabrik sel baterai di Indonesia," tulis di kolom takarir Instagram erickthohir.
"Kerja sama ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai pusat global untuk kendaraan listrik di Asia Tenggara."
Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa perusahaan produsen baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), ditargetkan mulai memproduksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia paling lambat pada Maret 2026.
“Mereka (CATL) mengharapkan itu paling lambat Maret 2026 sudah berproduksi di Indonesia,” kata Yuliot dikutip dari Antara.
Yuliot memastikan investasi CATL tetap berjalan dengan kapasitas produksi sebesar 15 GWh. Namun, untuk tahap awal pada 2026, CATL akan memulai produksi sebesar 7,5 GWh, atau separuh dari kapasitas total yang direncanakan.
“Ini tahap pertama sudah mendapatkan persetujuan (dari Pemerintah China) 7,5 GWh,” kata Yuliot pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)