Saking sakitnya, Ali tidak bisa menghadiri pemutaran perdana film dokumenter Hollywood berjudul "I Am Ali."
"Saya sudah tidak bisa berbicara pada kakak karena dia terlalu sakit. Dia tidak bisa berbicara dengan jelas," ujar Rahman pada Sunday People, Minggu (12/10/2014).
"Namun dia bangga karena kami (keluarga) ada di sini. Dia telah merestui peluncuran film tersebut," tambah dia.
Tahun lalu, Rahman menyebut sang kakak dapat meninggal dunia dalam hitungan hari. Sejumlah anggota keluarga membantahnya, dan menyebut Ali masih dalam kondisi stabil.
Awal 2014, anak Ali, Muhammad Ali Jr, pesimistis ayahnya dapat bertahan lebih lama lagi. "Saya berharap dan berdoa pada Tuhan agar ayah saya segera 'dipanggil' dalam waktu dekat."
Ali, yang terkenal dengan slogan "terbang seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah," merupakan petinju paling terkenal di masanya. Kesehatannya terus menurun sejak terdiagnosis mengidap penyakit Parkinson di tahun 1984.
Pria 72 tahun itu sempat muncul di upacara pembukaan Olimpiade London 2012 bersama sang istri, Lonnie. Juara dunia tiga kali dan peraih medali emas Olimpiade itu tak bisa bergabung dalam pembuatan film dokumenter karena terlampau lemah.
Film "I Am Ali" dibuat dengan memasukkan sejumlah wawancara keluarga dan jurnal audio di masa jayanya.
Anak perempuan Ali, Maryum, menghadiri pemutaran perdana. Ia berharap ayahnya dapat melihat film dokumenter itu di rumah. "Dia akan menyukainya. Saya tahu dia akan menyukainya. Dia akan menangis, dia akan tertawa, dia akan merasa sangat bangga."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News