Namun beda halnya dua orang Filipina, Marikit dan James Dayap. Menurut yang dilansir Abs-cbnnews, mereka merasa nyaman bekerja di tim Money--perusahaan yang dikelola Mayweather.
Marikit yang dikenal dengan nama panggilan Kitchie itu adalah asisten Mayweather. Ia sudah pindah dari Manila ke Amerika Serikat sejak umur 11 tahun. Ia sempat bekerja sebagai asisten pemasaran dan publisitas.
Secara kebetulan, Marikit bertemu dengan Mayweather dan ditawarkan untuk menjadi asisten pribadinya. Selama bertugas, ia hanya mengurus seluruh kebutuhan Wayweather selama persiapan bertanding.
"Berawal dari pertemuan dia bersama dengan teman-temannya dan kebetulan saya mengenalnya ketika berada di dalam mobil. Lalu kami menjalin hubungan dan berikutnya saya selalu berada di sekelilingnya," kata Kitchie.
"Lalu, dia mengatakan,'Kamu ingin bekerja untuk saya sebagai asisten ?'Saya pikir dia bercanda, tapi saya tetap mengambil keputusan itu," sambungnya.
Sementara itu, Dayap adalah seorang fotografer Mayweather. Sebelumnya, ia memulai kariernya di media ketika magang di The Filipino Channel.
Dayap sempat bekerja sebagai juru kamera Pacquiao selama beberapa tahun. Namun Dayap ternyata mengikuti jejak Alex Ariza yang memilih bergabung dengan tim Mayweather.
"Saya videografer Floyd dan saya tugasnya mengambil gambar dan mengedit video untuknya setiap waktu. Saya pun ikut bersamanya ketika kami mengadakan liburan," kata Dayap.
Dayap pun menepis anggapan orang bahwa Mayweather adalah seorang penjahat. Ia menilai petinju pound to pound itu adalah orang baik.
"Ini salah paham. Jika Anda mengenal Flyod Mayweather, pasti akan menyukainya. Dia orang baik. Ia sangat perhatian kepada keluarga kami. Selain itu, ia juga baik hati, ketika ada tunawisma di jalan, dia mengeluarkan beberapa ratus dolar. Saya dan Alex Ariza juga dibelikan sebuah rumah dan mobil," jelasnya. (manila coconuts/Christ Saputra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News