Kyilan Mbappe dan pelatih timnas Prancis Didier Deschamps. (Foto: AFP/Franck Fife)
Kyilan Mbappe dan pelatih timnas Prancis Didier Deschamps. (Foto: AFP/Franck Fife)

Kutukan Juara Piala Dunia, Mampukah Prancis Mengakhirinya?

Friko Simanjuntak • 03 Oktober 2022 14:30
Jakarta: Dalam sejarah sepak bola, hanya delapan tim atau negara yang pernah memenangkan trofi Piala Dunia. Dari delapan tim tersebut, Brasil adalah satu-satunya tim yang berhasil mempertahankan mahkota juara Piala Dunia secara beruntun alias back to back, yakni pada Piala Dunia 1958 dan 1962.
 
Setelah Piala Dunia 1962, gelaran Piala Dunia selalu menghadirkan juara berbeda di tiap edisinya. Bahkan, dalam beberapa edisi terakhir, tim yang jadi juara seakan mendapatkan kutukan, yakni langsung gugur pada fase awal.
 
Empat dari lima juara Piala Dunia terakhir menjadi korban kutukan tersebut. Datang sebagai juara bertahan, mereka justru tampil buruk dan harus tersingkir di fase grup. Timnas Jerman adalah tim terakhir yang merasakan "kutukan juara Piala Dunia". Menyandang predikat juara Piala Dunia 2014, Der Panzer tak berdaya pada Piala Dunia 2018 dan harus tersingkir di babak grup.

Daftar Tim yang Terkena Kutukan Juara Piala Dunia:

1. Prancis

Kutukan ini diawali oleh Prancis pada Piala Dunia 2002. Les Bleus datang ke Korea Selatan-Jepang dengan catatan mentereng. Thierry Henry dkk adalah juara Euro 2000 dan juga Piala Dunia 1998.
 
Dihuni oleh para pemain top macam Fabien Barthez di bawah mistar, lalu Lilian Thuram di jantung pertahanan, Patrick Vieira dan Zinedine Zidane di lini tengah, serta Henry dan David Trezeguet di lini depan, timnas Prancis justru tampil jauh di bawah ekspektasi.
 
Tergabung bersama Denmark, Uruguay dan Senegal di fase grup, Prancis gagal mencetak satu pun gol. Setelah secara mengejutkan takluk 0-1 dari Senegal di laga pembuka, Prancis ditahan imbang 0-0 melawan Uruguay, dan terakhir dipecundangi Denmark dengan skor 0-2. Dengan hanya mengoleksi satu poin, sang juara bertahan harus angkat koper lebih awal di Piala Dunia 2002.

2. Italia

Italia, juara Piala Dunia 2006, mengalami nasib serupa dengan Prancis saat tampil di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dari tiga laga yang mereka mainkan di fase grup, Azzurri tak mampu meraih satu pun kemenangan.
 
Italia hanya mampu meraih dua poin di fase grup, hasil dari imbang 1-1 melawan Paraguay dan Selandia Baru, lalu ditumbangkan Slovakia di partai pamungkas. Torehan ini tak mampu membawa tim besutan Marcello Lippi gagal melaju ke babak berikutnya.

3. Spanyol

Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Spanyol datang dengan kondisi sama dengan Prancis di Piala Dunia 2002. Mereka adalah juara Piala Dunia 2010 dan juga Euro 2012. Tim besutan Vicente Del Bosque datang dengan materi yang tidak jauh berbeda ketika jadi juara di dua turnamen di atas.
 
Timnas Spanyol masih mengandalkan Xavi Hernandez dan Andres Iniesta sebagai motor permainan dan mengandalkan Fernando Torres di lini depan. Sayangnya, hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
 
Tergabung di grup yang cukup sulit dimana mereka harus bersaing dengan Belanda, Cile dan Australia, Spanyol membuka kampanye juara di Piala Dunia 2014 dengan buruk. Mereka dibantai Belanda dengan skor telak 1-5, lalu kemudian dipermalukan Cile dengan skor 0-2. Hasil ini membuat kemenangan 3-0 atas Australia pada laga pamungkas menjadi sia-sia karena mereka harus tersingkir di fase grup.

4. Jerman

Seperti disebutkan di atas, Timnas Jerman adalah korban terakhir dari "kutukan" juara Piala Dunia. Usai tampil mengesankan di Piala Dunia 2014 di mana mereka keluar sebagai juara, Jerman justru terpuruk di Piala Dunia 2018 di Rusia.
 
Petaka Jerman diawali ketika mereka diluar dugaan takluk dari Meksiko (0-1) pada laga pembuka. Meski sempat membuka asa usai menang susah payah atas Swedia (2-1), harapan Jerman untuk lolos ke babak 16 besar harus pupus usai Korea Selatan yang dilatih Shin Tae-yong berhasil membuat kejutan besar dengan menumbangkan Jerman 2-0.
 
Di luar "kutukan" juara bertahan yang dialami Prancis, Italia, Spanyol dan Jerman, Timnas Brasil jadi satu-satunya tim yang tidak terkena kutukan tersebut. Hal itu terjadi pada Piala Dunia 2006 di mana Brasil yang menyandang predikat jawara Piala Dunia 2002, berhasil melewati fase grup meski pada akhirnya harus tersingkir pada babak perempat final setelah takluk 0-1 dari Prancis.
 
Berkaca pada fakta di atas, sejumlah pecinta sepak bola mulai berpikir apakah "kutukan" juara bertahan akan berlanjut di Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar dalam hitungan kurang dari dua bulan ke depan? Mampukah Prancis sebagai juara bertahan mengakhiri kutukan tersebut seperti yang dilakukan Brasil?
 
Kalau melihat dari kedalaman skuat yang dimiliki Timnas Prancis saat ini, kemungkinan besar mereka bisa mengakhiri kutukan tersebut. Pasalnya, saat ini Prancis diperkuat sejumlah pemain top macam Kylian Mbappe serta dua striker veteran yang masih tampil tajam, yakni Karim Benzema dan Olivier Giroud.
 
Selain itu, lawan-lawan Prancis di fase grup juga bisa dibilang tidak terlalu berat. Skuat Les Bleus tergabung di Grup D bersama dengan Australia, Denmark dan Tunisia. Di atas kertas, hanya Denmark yang secara kualitas bisa mengganggu dominasi Prancis.
 
Bicara rekor head to head, Prancis tak pernah kalah dalam empat pertemuan melawan Tunisia. Melawan Australia, Prancis hanya kalah satu kali (3x menang) dalam lima pertemuan. Terakhir, Prancis sudah 17 kali bersua Denmark dan rekornya adalah 8 menang, 2 seri dan 7 kali kalah.
 
Namun, ini hanya catatan di atas kertas. Pelatih Prancis Didier Deschamps tidak boleh lengah, terutama apabila menilik hasil terkini tim besutannya. Dalam enam pertandingan UEFA Nations League yang baru saja mereka jalani, Prancis hanya sekali menang (3x kalah) dan hasil ini membuat mereka gagal lolos ke babak semifinal.
 
Tragisnya, dari tiga kekalahan yang dicatatkan Prancis di UEFA Nation League, salah satunya datang dari Denmark, tim yang akan mereka hadapi di penyisihan grup Piala Dunia 2022. Prancis kalah 0-2 dari Denmark pada 26 September lalu. Ini bisa menjadi sinyal bahaya bagi Prancis apabila tidak ingin kembali jadi korban "kutukan" juara Piala Dunia untuk kali kedua.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan