Sejak John F. Kennedy menyambut Boston Celtics pada 1963, itu telah menjadi tradisi bagi tim yang memenangi gelar NBA untuk mengunjungi presiden, menjelajahi gedung putih dan mendengarkan pidato. Akan tetapi, kekhawatiran meliputi tim-tim NBA setelah Trump berkomentar rasial soal lebih dari 70 persen pemain NBA adalah pemain kulit hitam.
BACA: Vasseur Bercerai dari Renault
Di London, menjelang pertandingan global antara Denver Nuggets dan Indiana Pacers, Silver diminta pendapatnya soal itu. Suksesor David Stern itu mengaku akan tetap menyarankan tim juara NBA untuk pergi ke Gedung Putih.
"Jika tim datang kepada saya dalam situasi saat ini dan meminta pandangan saya tentang apakah mereka harus pergi (ke Gedung Putih), saya akan mengatakan pergi, apakah itu Presiden Barrack Obama atau Presiden terpilih Trump," kata Silver kepada The Guardian.
Setelah kemenangan Trump dalam pemilu akhir tahun lalu, LeBron James ikut angkat suara mengenai isu ini beberapa waktu yang lalu. Ia dan beberapa pelatih kepala telah menyatakan kesulitan terlibat dalam keputusan ini, ia ragu Trump akan menyambut hangat tim juara NBA.
Namun, Silver justru melihat hal sebaliknya. Silver yang merupakan warga New York, sama seperti Trump yakin presiden yang memiliki usaha makanan cepat saji McDonald tersebut akan mendukung NBA seperti ia mendukung New York Knicks dalam beberapa tahun terakhir.
"Donald Trump, warga New York spesial, saya tidak tahu juga, tapi saya telah mengenalnya selama bertahun-tahun sebagai sesama New Yorker. Ia telah menonton banyak permainan Knicks selama bertahun-tahun dan saya sudah menonton beberapa game dengan putrinya, Ivanka dan suaminya Jared Kushner. Saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa ia tidak akan mendukung dari NBA," sambungnya.
BACA: Sikap Kemenpora Soal 14 Atlet Pengguna Doping
Namun, pada kenyataannya komentar rasial dari Trump keburu membekas di benak para pemain NBA yang berkulit hitam. Apalagi bagi pemain yang berasal dari luar Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News