Di balik fakta tersebut, kinerja pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dipertanyakan. Banyak yang menganggap kalau tak ada kinerja yang solid dari pemerintah untuk membantu nasib Rio.
Juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa S Broto mengakui persiapan yang kurang rapi sehingga gagal membantu mencarikan dana sisa tersebut. Meski demikian Kemenpora menganggap hal itu juga dikarenakan kabar kepastian Rio menjadi pembalap Manor memang sangat mendadak.
"Kami memang mengakui komitmen pemerintah untuk Rio belum rapi. Hal itu juga dikarenakan keterbatasan waktu setelah Rio dipastikan mendapatkan tempat sebagai pembalap utama Manor pada Januari silam," jelas Gatot.
"Kami juga berusaha menyebarkan 16 surat untuk dikirimkan Kemenpora kepada BUMN dan yang merespons hanya satu dari Garuda. Mereka bersedia memberi bantuan dalam bentuk tiket penerbangan, tapi itu saja tidak cukup karena Rio butuh dana segar," terang pria yang juga menjabat sebagai Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora.
Kini kenyataannya Rio sudah tak lagi menjadi pembalap utama Manor. Pembalap berusia 23 tahun itu pun harus merelakan posisinya digantikan Esteban Ocon dari Prancis. Namun Kemenpora berkomitmen akan lebih baik lagi jika Rio mendapatkan kesempatan menjadi pembalap utama F1.
"Jika pada musim depan Rio tertarik untuk berlaga di ajang F1 kami akan melakukan persiapan yang lebih baik lagi dan akan kami back-up untuk membentuk BUMN Olahraga. Kami tengah membicarakan kemungkinan tersebut. Yang perlu diperbaiki adalah kepastian di awal siapa yg memimpin untuk bertanggung jawab,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id