Menurutnya,sampai saat ini, PB PASI masih kesulitan menemukan bibit baru lantaran kelangkaan event di dalam negeri itu sendiri.
"Event ini (MJM 2014) sangat bagus, karena dari sini bisa sekalian mencari bibit-bibit pemain juga. Karena event besar seperti ini tidak
sering ada di sini (Indonesia)," tutur Hendro dalam acara "Carbo Loading" di The Hotel Dharmawangsa, Sabtu 25 Oktober sore.
Adapun lanjut Hendro, minimnya ketersediaan bibit atlet tak lepas dari kemasan penyelenggaraan event itu sendiri. Meskipun, tiap ajang lomba lari selalu ramai diikuti ribuan peserta berbakat, namun terbukti hanya sedikit saja yang berminat memilih fokus di cabor lari.
"Saat ini, kebayakan orang lari hanya sekadar 'fun run'. Mungkin, jika penentuan juaranya dijadikan lebih banyak, misalnya 15 atau 20 orang bisa lebih memancing para pelari muda lebih serius lagi. Hadiahnya tidak perlu besar, yang penting merata saja," tuturnya.
Hendro bersama tiga pelari pelatnas lainnya, Agus Prayogo, Mery Paijo dan Erni Ulatningsih akan turut bergabung dalam event berhadiah total hampir Rp2,5 miliar ini, Minggu 26 Oktober pagi. Tujuannya tidak muluk-muluk, hanya memperbaiki catatan waktu sebagai rangkaian try out SEA Games 2015, Singapura.
"Kami berempat ikut di sini memang sebagai batu loncatan SEA Games Singapura atau Olympic Games lainnya. Pelatnas lari itu sendiri sudah dimulai dari bulan April," papar penyumbang medali emas SEA Games 2013, Myanmar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id