Kepada pemerintah, IOA mengharapkan agar kemenpora menunda pembubaran Satlak Prima. Paling tidak hingga pelaksanaan Asian Games 2018 berakhir.
Pasalnya akan mengganggu persiapan atlet saat menjalani pemusatan latihan. Ada baiknya jika pemerintah mencari cara bagaimana memangkas birokrasi terutama dalam hal pencairan dana yang selama ini menjadi kendala utama saat atlet menjalani pemusatan latihan.
"Dana atlet Prima berasal dari APBN dan sering terlambat pencairannya. Oleh karena itu yang terpenting saat ini adalah solusi pemangkasan birokrasi penyaluran dana untuk atlet, bukan pembubaran lembaga Prima yangKlik di sini: Bos Ferrari Yakin Bisa Pangkas Jarak Mercedes
mengurus persiapan atlet menuju multi event," ujar Ketua Umum IOA Richard Sam Bera.
Lebih lanjut mantan perenang Indonesia ini menganggap pembubaran Satlak Prima bukan keputusan yang tepat. Jika benar-benar dibubarkan, maka akan memunculkan masalah baru mengingat dana untuk Satlak Prima juga sudah diputuskan oleh DPR RI.
"Selama ini pola kerja pemerintah yang berbirokrasi panjang adalah kontrak produktif terhadap persiapan atlet Indonesia. Untuk itu fokus harus disini dulu. Jika Satlak Prima perlu dibubarkan, nanti setelah Asian Games.
Kalau saat ini kami kira kurang tepat," terangnya. (antara)
Ada Apa dengan Ferrari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News