Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir kompetisi bola basket di tanah air memang didominasi dua tim, yakni Satria Muda dan Aspac yang bergantian tampil sebagai juara.
Namun, di musim ini dominasi keduanya dipastikan berakhir. CLS dan Pelita Jaya sukses mendobrak dominasi tersebut dengan performa brilian yang mereka tampilkan.
CLS tampil impresif sepanjang musim ini dan menyandang predikat sebagai juara reguler season. Sementara itu, prestasi Pelita Jaya juga tidak kalah mentereng. Meski di reguler season mereka harus puas ada di posisi dua, namun, Pelita Jaya menyandang predikat sebagai jawara pre-season.
Jelang bentrok, kedua kubu sama-sama mengumbar optimismenya untuk jadi juara dalam sistem best of three tersebut. Kedua pelatih pun telah mengantongi kelebihan dan kelemahan calon lawannya.
Jika menilik rekor, CLS punya kans lebih besar untuk juara, lantaran tim besutan Wahyu Widayat Jati ini sukses meraih kemenangan dalam tiga kali bentrok dengan Pelita Jaya di musim ini.
“Babak playoffs dan final tentunya beda dengan babak regular season. Semuanya pasti mau menang. Meski kami tiga kali mengalahkan mereka, buktinya di semifinal kemarin kami menang dengan susah payah melawan Satria Muda," ujar Wahyu.
"Yang pasti target goal kita adalah juara. Terserah mereka akan meladeni kami dengan bermain cepat atau lambat, kami siap tabrak dan fight di lapangan. CLS harus “believe” musim ini menjadi juara,” tambah pelatih yang memulai awal karier basketnya dari klub amatir Mitra Guntur Jakarta itu.
"Kekuataan mereka (Pelita Jaya) terletak di posisi bigman dan mereka dihuni oleh kumpulan para pemain Nasional. Ibarat supermarket mereka itu kelas Premium (semuanya lengkap dan ada). Tapi mereka juga punya kelemahan yakni rata-rata mereka berada di usia emas, sedangkan di tim saya hanya 4 pemain senior (Mario Wuysang, Febri, Sandy, Thoyib), sisanya adalah pemain muda," imbuhnya lagi.
Mengomentari persiapan final besok, Benjamin Alvarezsipin III pelatih Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, mengatakan akan mengambil momentum ini untuk membalas kekalahan mereka di tiga pertandingan sebelumnya. Ia pun mengatakan pressure final tidak sama dengan babak regular season.
“Saya katakan kepada para pemain jika kita kalah di final mungkin rekor pertemuan kami menghadapi CLS menjadi lima kali kalah selama musim ini. Tapi mengapa kita tidak membalas kekalahan tersebut dan saya yakin hal ini bisa saja terjadi. Pelita Jaya sudah bekerja keras menjadi juara pre- season kemarin dan kini melangkah ke final, kami harus ambil kesempatan itu,” kata pelatih yang akrab disapa Benji ini.
Lebih lanjut ia juga mengungkap bahwa CLS merupakan tim yang lengkap terutama dari sisi pemain intinya. Hanya saja Benji telah menganalisa titik lemah lawannya yakni para pemain cadangan mereka tidak terlalu dalam seperti starting five nya. Sedangkan timnya sangat merata dan juga kumpulan pemain yang matang.
Babak Final IBL dan WIBL selanjutnya akan di laksanakan pada hari Sabtu (28/5) dan Minggu (29/5) jika di perlukan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id