Kemenangan CLS yang tersaji di Britama Arena, Kelapa Gading, tidak diraih dengan mudah begitu saja. Mereka sempat bertanding secara maksimal sebelum akhirnya mampu menutup laga dengan skor, 67-61.
Turun dengan komposisi lima pemain terbaiknya, Rachmad Febri Utomo, Mario Wuysang, Muhammad Thoyib, Jamarr Andre Johnson dan Sandy Febiansyakh, CLS tampil tanpa canggung menguasai jalannya kuarter pertama. Pelita Jaya yang sempat memperkecil ketertinggalan selepas half time masih tetap kesulitan untuk menyalip poin. Itu terjadi karena strategi Pelita Jaya masih berhasil dibaca dengan baik oleh Mario Wuysang.
Sisa waktu 10 menit pada kuarter akhir sempat menjadi duel yang panjang bagi kedua tim. Pelita Jaya yang tertinggal jauh pada tiga kuarter sebelumnya malah mendapat kesempatan membalik keadaan.
Saat itu, mereka berhasil mengemas 13 poin dan membuat skor berselisih dua poin. Beruntung, CLS masih sigap menghadapi tekanan tersebut lewat sebuah tembakan tiga poin Sandy Febiansyakh. Sejak saat itu, CLS kembali mengendalikan keadaan hingga akhirnya menang dengan skor, 67-61.
Jamarr Andre Johnson terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) final. Prestasi individu itu diraih sambil mencetak double-double 19 poin dan 12 rebounds. Sementara itu, pemain Brandon Jawato menjadi pemain paling penting bagi Pelita Jaya karena berhasil mencetak 21 poin dan 7 rebounds. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News