Sebelumnya Rondo juga dicadangkan pada kuarter ketiga dan keempat saat melawan Indiana Pacers, Sabtu 31 Desember 2016. Ketika tak dimainkan melawan Bucks, ia dikabarkan marah dengan keputusan Hoiberg, meskipun sang pelatih mengatakan pemain yang berposisi sebagai point guard itu telah membawa diri dengan baik.
BACA: Menanti Debut Rafael Nadal di Brisbane Internasional
"Ia hebat, sangat profesional," kata Hoiberg setelah dengan Rondo. "Kami berbicara tentang menerima peran apa saja dan membantu pemain lain."
Namun jika hanya menjadi penghangat bangku cadangan, Rondo tampaknya tidak menginginkan hal itu. Berembus kabar, ia akan meminta dijual jika tak kunjung mendapatkan menit bermain yang cukup.
Menurut Chicago Sun-Times, Rondo akan bertemu dengan manajer umum Bulls, Gar Forman untuk membahas masa depannya dan perannya di Bulls.
Perseteruan Rondo dengan Hoiberg memanas setelah mantan pemain Boston Celtics itu merasa layak dimainkan kontra Bucks. Ia berkomentar: "Saya adalah Rajon Rondo, itu adalah yang penting."
BACA: Rossi Nyaris Balapan di F1 2009
Hal paling realistis bagi Bulls saat ini adalah menjual Rondo yang menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi di klub, yakni USD 28 juta (Rp377 miliar). Pemain berusia 30 tahun itu terkenal menjadi pemain yang suka berseteru dengan pelatih. Itu terjadi juga saat ia membela Celtics dan Dallas Mavericks. (Scoresway)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News