"Kami akan mengurangi cabang olahraga yang besar biaya penyelenggaraannya tapi kurang menghasilkan medali bagi kami," kata JK usai rapat terbatas koordinasi penyelenggaraan Asian Games XVIII di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Jakarta, Sabtu (25/3/2017).
Klik: Lorenzo Pasrah dengan Fase Kualifikasi MotoGP Qatar
Dalam rapat koordinasi itu, JK berbicara sebagai Ketua Tim
Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018. Pernyataan JK juga didengarkan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, dan Jajaran Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018.
JK menjelaskan, perampingan cabor merupakan amanat langsung dari Dewan Olimpiade Asia (OCA). Amanat itu harus dijalankan agar Asian Games semakin berkualitas dan menjadi contoh bagi negara tuan rumah berikutnya.
"Sebagai perbandingan, di Olimpiade 2016 Rio saja terdapat 28 cabor. Jadi, pelaksanaan Olimpiade itu tidak mempersoalkan jumlah cabang, melainkan kualitas penyelenggaraannya," papar JK.
Klik: Asapi Duo Mercedes, Vettel Tercepat di FP3
Selain memutuskan jumlah cabor yang bakal dimainkan, rapat koordinasi juga membahas hal lain seperti perkembangan sarana dan prasarana, pembinaan atlet Indonesia, serta penyediaan sarana pendukung teknologi informatika.
Sebelum JK berbicara, pihak Kemenpora sempat mengajukan 39 cabor untuk event Asian Games 2018. Tawaran Kemenpora itu diajukan berdasar pertimbangan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
"Jumlah cabor yang sebanyak 38 hingga 39 itu merupakan pilihan lain dari jumlah yang ditetapkan Wakil Presiden sebanyak 37 cabor," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News