Kontingen Indonesia yang beranggotakan 12 pecatur sukses merebut 4 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu dari 6 kategori kelompok umur yang dipertandingkan, yaitu U-17, U-15, U-13, U-11, U-9, dan U-7. Medali emas disumbangkan oleh Medina, Novendra Prihasmoro, Afifah Ayun Faruq, dan Teodora Paulina Walukow.
Medina yang mengenggam gelar grand master wanita (WGM), bermain sempurna dari 9 babak yang dipertandingkan. Medina sukses menyapu bersih dengan mengoleksi 9 kemenangan. Sementara medali perak Indonesia disumbangkan Theolifus Taher, Michael Owen, dan Evi Yuliana. Satu-satunya medali perunggu Indonesia disumbangkan oleh Metalia Widya Diantika.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Krristianus Liem mengatakan, hasil yang diraih oleh tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Pelajar sudah sesuai dengan target yang dicanangkan oleh pihaknya. Ia pun menyambut gembira hasil tersebut.
"Tapi kalau melihat hasil yang diraih, kami menganggap ini sebagai hasil yang biasa, karena Novendra dan Medina sudah sering menjadi juara dunia. Tapi kami tetap bersyukur karena hasil latihan keras anak-anak bisa berbuah menjadi juara dunia," kata Kristianus.
Kritianus mengungkapkan, hasil yang diraih di Kejuaraan Dunia Pelajar, merupakan buah latihan intensif. Tiap pecatur dihadapkan dengan strategi berbeda tiap menjalani simulasi. Dengan begitu, pecatur akan mampu beradaptasi dengan strategi lawan yang dihadapi.
Hasil di Kejuaraan Dunia Pelajar, menjadi modal besar bagi PB Percasi untuk menghadapi kalender turnamen 2015 yang telah disusun oleh Federasi Catur Internasional (FIDE). "Tahun depan kami ingin bisa meraih sukses di Kejuaraan Dunia Remaja juga junior," kata Kristianus menambahkan. (Gnr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News