Pebolavoli putra Indonesia Ayip Rizal terjatuh saat berusaha mengembalikan bola melawan Thailand pada final Sea Games ke-27. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Pebolavoli putra Indonesia Ayip Rizal terjatuh saat berusaha mengembalikan bola melawan Thailand pada final Sea Games ke-27. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Kisah Miris Tim Voli DIY Menjelang PON 2016

Ahmad Mustaqim • 12 Juni 2016 16:27
medcom.id, Sleman: Nasib nahas dialami tim bola voli Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di tengah persiapan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016, mereka malah tak memiliki persediaan konsumsi yang menunjang.
 
Antonius Adi selaku salah anggota tim membenarkan kenyataan miris itu. Ia mengklaim, seluruh timnya hanya diberikan air mineral saja ketika menjalani latihan. Selain itu, perkara tempat tinggal juga menjadi dilema tersendiri bagi tim voli DIY.
 
"Itu benar adanya, karena kami memang tidak memiliki biaya sepeserpun. Tapi ketika buka puasa, dan jika pelatih masih berbaik hati, kami masih bisa mengonsumsi makanan ringan," ujar Adi saat ditemui Metrotvnews.com, Minggu (12/6/2016).

"Para pemain kami ada yang dari NTT, NTB, dan Kalimantan. Meski semuanya sudah memiliki KTP Yogyakarta, akan tetapi biasanya mereka tidak tinggal bersama keluarga atau lebih memilih indekos," tambah pemain yang berposisi sebagai tosser tersebut.
 
Meski ditantang kendala kesejahteraan, motivasi Adi untuk membela DIY tak lantas surut. Ia tetap bersemangat menjalani latihan dan rela berkorban untuk memberikan yang terbaik. Berbagai persiapan latihan, diakui Adi, juga sudah dilakukan dengan baik.
 
"Persiapan dan segala sesuatunya sudah dari jauh hari. Kami ingin tampil di PON dan ingin berbuat terbaik untuk Yogyakarta. Tidak ada target khusus dari pelatih. Modal kami hanya semangat dan syukur-syukur bisa mendapatkan medali," tutup Adi.
 
Tosser tim voli DIY, Antonius Adi. (Foto: MTVN/Ahmad Mustaqim)
Kisah Miris Tim Voli DIY Menjelang PON 2016
 
Sementara itu, bendahara Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) DIY, Sujadi, tak membantah nasib miris yang dialami timnya. Ia malah menambahkan, GOR Adisutjipto yang digunakan sebagai tempat latihan juga tetap dipungut biaya kebersihan.
 
"Tapi untuk bola, kami dapat dari Pemda buat Pra PON. Sementara ini, kami punya 30 bola," tandas Sujadi.
 
Di balik berbagai kesulitan itu, tim voli DIY tetap bertekad meraih prestasi. Sesi latihan mereka dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore, kemudian liburnya hanya Sabtu dan Minggu.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan