Hal itu disampaikan anggota Tim Transisi Cheppy T. Wartono kepada wartawan di Gedung Kemenpora, hari ini. Nantinya, penyelenggaraan pertandingan Pra-PON akan dilakukan sentralistik dan dibagi ke dalam delapan grup.
"Hari ini Tim Tranisisi sudah rapat dengan KONI untuk mendiskusikan hal-hal teknis berkaitan dengan pelaksanaan Pra-PON dan konsepnya sudah disampaikan, maka sekarang tinggal menunggu jawaban KONI seperti apa," ujar Cheppy kepada wartawan.
"Kami sudah usulkan agar pelaksanaan Pra-PON dilaksanakan November dan bersifat sentralistik dengan dibagi ke dalam delapan grup. Penempatan grup dilakukan dengan sistem diundi agar esensi pesta olahraga antar-provinsi tercapai, khususnya bagi para pemain bisa saling mengenal satu sama lain,"sambungnya.
Masalah Pra-PON hangat diperbincangkan beberapa pekan belakangan. Pasalnya, beberapa laga di daerah seperti Bali, Kalimantan, dan Sulawesi, terhenti akibat tak mendapat izin dari pihak kepolisian terkait rekomendasi Tim Transisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News