Pembalap asal Spanyol itu hingga etape tiga membukukan total catatan waktu 8 jam 20 menit 48 detik, atau unggul tujuh detik dengan pembalap di posisi dua yaitu Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team. Di posisi tiga Dadi Suryadi dari Terengganu Cycling Team.
Mampu merebut yellow jersey membuat Ricardo Garcia bangga. Pembalap dengan nomor start 13 itu mengaku memakai yellow jersey merupakan sebuah kebanggaan sebagai seorang pembalap. Apalagi, perjuangan untuk meraihnya tidak mudah.
"Sebagai pembalap sepeda targetnya adalah meraih yang terbaik yaitu merebut yellow jersey. Memang, untuk meraihnya butuh keras dan kerja sama tim yang baik," kata Ricardo Garcia usai menyelesaikan etape tiga.
Menurut dia, dengan memegang yellow jersey maka tugas berat sudah menanti karena banyak pembalap di belakangnya juga mengincar hal yang sama. Untuk itu pihaknya akan bekerja keras untuk etape-etape berikutnya.
Peluang Ricardo Garcia tergeser dari puncak klasemen memang tetap terbuka. Dua pembalap di bawahnya yaitu Amir Kolahdouz dan Dadi Suryadi adalah spesialisasi tanjakan. Apalagi di etape empat terdapat tanjakan tinggi yang masuk Hors Category atau tertinggi di Tour de Singkarak, tepatnya di Puncak Lawang.
Sukses Ricardo Garcia menjuarai etape tiga selain mampu merebut yellow jersey juga mampu merebut predikat raja sprint (green jersey) karena di sepanjang jalan Pasaman menuju Pasaman Barat terdapat tiga titik sprint.
Saat ini pembalap Spanyol itu mengumpulkan 30 poin. Sementara untuk predikat raja tanjakan (polkadot jersey) dipegang oleh pembalap Pishgaman Cycling Team Iran, Amir Kolahdouz dengan 37 poin. Sedangkan untuk red white jersey atau pembalap Indonesia tercepat dipegang Dadi Suryadi yang saat ini membela Terengganu Cycling Team Malaysia.(Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id