"Pada Pra PON 2015 lalu, persiapan atlet karate NTT hanya memaksimalkan dua bulan efektif, namun mereka bisa meloloskan empat atlet ke PON," kata Daniel Tagu Dedo.
Sementara persiapan atlet menuju PON Jawa Barat, dilakukan selama delapan bulan. Lebih lama enam bulan dari persiapan ke Pra PON, katanya. Atas dasar itu pihaknya yakin, dengan jangka waktu persiapan yang lebih lama, mulai bulan Januari hingga Agustus 2016, empat atlet yang sedang dipersiapkan mengikuti PON pasti ada yang meraih prestasi medali.
Karena itu, dia yakin empat atlet ini pasti ada yang berhasil meraih medali. Apalagi, pengalaman menunjukkan bahwa pada berbagai even olahraga, NTT
selalu meraih tiga medali.
Sementara Pengurus dan Pelatih Forki NTT, Agus Bria Seran dalam keterangan terpisah mengatakan, tidak memasang target berapa jumlah medali di PON Jabar. Namun pihaknya sangat yakin bahwa, dari empat atlet yang dipersiapan mengikuti PON, pasti ada yang berhasil membawa pulang medali buat masyarakat Nusa Tenggara Timur.
"Untuk target saya tidak pasang target. Karena semua daerah pasti pingin meraih medali. Nah harapan saya, dengan jangka waktu persiapan PON lebih lama, dan atlet yang dipersiapkan hanya empat orang saja, saya yakin di antara mereka pasti ada yang bisa meraih medali, apa itu medali emas, perak atau perunggu," kata Agus.
Empat atlet FORKI NTT yang akan mengikuti PON 19/2016 di Bandung yaitu, Gloria Rumteh akan bertanding di kelas Komite Perorangan 50 Kilogram, Yuliana A. Lay akan bertanding dikelas komite perorangan 68 kilogram. Lucki I. Ratu dikelas Komite Perorangan 67 kilogram kebawah, dan Yohanes Maximus akan berlaga dikelas Komite Perorangan minus 75 kilogram. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News