"Ini bukan alasan saya tidak mampu meraih emas atau perak," kata lifter kelahiran Lampung 24 Juli 1989 itu, yang membuka telapak tangannya untuk diperlihatkan kepada wartawan.
Eko Yuli menceritakan bahwa telapak tangannya sedikit lecet dan memerah ketika melakukan pemanasan menjelang angkatan clean & jerk.
"Waktu saya pemanasan di belakang untuk clean & jerk, telapak tangan saya sedikit terganggu, tapi tidak terlalu masalah saya pergunakan untuk angkatan," kata peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Putra dari pasangan Saman dan Wastiah itu kalah bersaing melawan atlet Korea Utara dan Tiongkok yang masing-masing merebut medali emas dan perak pada pertandingan di kelas 62kg putra. Namun Eko mengaku puas dengan hasil yang ia dapatkan.
"Mereka memang masih jauh lebih baik dari saya, Kim (atlet Korut) itu juara Olimpiade dan Chen Lijin (Tiongkok) itu juara dunia, tapi saya puas bisa meraih perunggu di Asian Games ini," ungkap atlet peraih emas di SEA Games Thailand 2007, Laos 2009, dan Indonesia 2011 serta peraih emas di beberapa kejuaraan dunia junior itu.
Eko Yuli menyatakan masih punya ambisi untuk membuktikan bahwa dirinya layak menjadi legenda olahraga angkat besi dengan memenangi Olimpiade 2016 di Brasil mendatang.
"Ambisi saya adalah Olimpiade di Brazil nanti, saya ingin menciptakan sejarah, tapi apa yang saya angankan itu tidak semudah membalik tangan, pesaing saya juga semakin kuat," tambahnya. (Antara/Satria Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id