Andalan Indonesia di Olimpiade Rio De Jeneiro, Brasil, 2016 itu kalah bersaing dengan lifter tuan rumah Jawa Barat Deni, yang berhasil mengangkat beban dengan berat total 328 kg. Sementara Triyatno hanya mampu mengangkat beban dengan total 320kg, atau selisih 8 kg dari angkatan lifter tuan rumah. Peringkat ketiga di kelas ini diraih lifter Jambi Danial dengan total angkatan 282kg.
Raihan medali perak ini adalah kali pertama dialami Triyatno di pentas olahraga empat tahunan tersebut. Pasalnya, di dua kali PON sebelumnya, yakni PON 2008 di Kaltim dan PON 2012 di Riau, Triyatno meraih medali emas.
(Baca juga: Mantan Olympian Tak Kecewa Raih Perunggu di PON 2016)
Usai pertandingan Triyatno mengatakan bahwa ia telah bertanding dengan maksimal, dan berusaha mengejar ketertinggalan di angkatan snatch dengan Deni yang tertinggal 4 kg. Sayangnya, di angkatan clean and jerk, ia tidak mampu mengejar ketertinggalan dan harus puas untuk menduduki posisi kedua.
"Saya sudah berusaha, tapi memang Deni tampil luar biasa, selamat untuk tuan rumah telah mendapatkan medali emas,"kata Triatno.
Pelatih angkat Besi Kaltim, Lukman menilai Triyatno memang tampil di bawah performa terbaiknya.
"Tri masih belum fit seratus persen dari recovery pasca Olimpiade 2016, tapi dia sudah berusaha maksimal meskipun dari segi hasil meleset," jelas Lukman.(ant)
Video: Panitia Akui Kewalahan dengan Banyaknya Cabang Olahraga PON 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News