Kaltim mengirim tiga atlet untuk mengikuti program nasional. Namun hanya Nanang yang sukses lolos. Sedangkan dua atlet panahan Kaltim lainnya, yakni Suryono Ali dan M Nur harus terdepak dari seleksi, seiring adanya kebijakan baru soal penetapan jumlah atlet pelatnas dari 24 menjadi 16 orang.
"Hanya Nanang yang lolos Pelatnas. Tapi sangat disayangkan Nanang tidak berangkat memenuhi panggilan itu. Kami sempat menanyakan soal alasannya. Ia menjawab mengambil putusan tersebut karena persoalan keluarga," kata Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltim, Hanafiah.
Sesuai surat dari Pengurus Besar Perpani, Nanang Mujiono sudah harus bergabung dengan pelatnas yang berlangsung di Cibubur pada 9 Februari. Namun, karena Nanang mengundurkan diri, Perpani Kaltim sedang mencari atlet pengganti yang punya spesialisasi di nomor compound.
"Kami mengusulkan Suryono Ali sebagai pengganti Nanang. Tapi dia juga tidak bersedia mengikuti pelatnas tersebut. Alhasil, secara terpaksa Kaltim tidak punya wakil untuk pelatnas kali ini," tegas Hanafiah.
Ia cukup memahami situasi dan kondisi Pelatnas saat ini, sehingga banyak atlet yang punya kesempatan gabung tetapi malah melewatkanya.
"Dulu orang masuk pelatnas itu merasa bangga dan senang karena semuanya bisa terpenuhi. Sekarang, gaji atlet sering terlambat," ungkap Hanafiah. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News